Surabaya, Warta21.com – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Surabaya akan menggelar unjuk rasa dengan tuntutan terkait di antaranya kenaikan BBM, kenaikan tarif pajak, lonjakan harga bangan pokok, dan reforma agraria.
“Kawan-kawan aliansi dan mahasiswa se-Surabaya bersepakat untuk turun lapangan pada tanggal 14 April 2022 dengan tujuan aksi DPRD Jatim,” kata Koordinator Lapangan Aksi Aliansi BEM Surabaya, S Andre Prasetyo Utomo, kepada CNNIndonesia.com, Senin (11/4).
Mahasiswa juga mendesak pemerintah mengevaluasi kenaikan harga BBM Pertamax, disusul kelangkaan BBM jenis Pertalite dan Solar.
“Ada kelangkaan Pertalite yang notabenenya sekarang bahan bakar pokok utama, karena murah tapi langka, terus Solar juga seperti itu,” kata dia.
Andre yang merupakan Mahasiswa UPN Veteran Jatim ini mengatakan, pihaknya juga memprotes ketidakmampuan pemerintah mengontrol harga sejumlah bahan pokok. Salah satunya ialah minyak goreng. Selanjutnya mereka juga menolak kenaikan PPN 11 persen yang memberatkan ekonomi rakyat.
“Kami meminta pemerintah untuk mengambil peran menstabilkan harga minyak goreng, dan meminta pemerintah untuk mengusut tuntas mafia minyak goreng,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan menyatakan siap mengamankan agar aksi berjalan kondusif.
“Sudah konfirmasi akan ada aksi. Hanya saja jumlah massa aksi mahasiswa yang akan turun pada 14 April nanti belum dikonfirmasikan lagi,” kata Yusep, Selasa (12/4).
Yusep mengatakan pihaknya juga melakukan koordinasi dengan jajaran lainnya, untuk melakukan penjagaan di titik perbatasan Surabaya. Hal itu untuk mencegah massa dari luar kota berdatangan dan menumpuk di Kota Surabaya.
“Kami memonitor titik yang terjadi aksi, seperti Bangkalan yang sempat bergeser menuju Suramadu, dan kami tetap mengantisipasi di Perbatasan di Polres Perak begitu juga dengan wilayah Aglomerasi, kami terus berkoordinasi memastikan bahwa aksi jangan sampai bergeser ke wilayah Kota Surabaya,” ujar Yusep.
Yusep berharap agar aksi yang dilaksanakan oleh mahasiswa bisa berjalan dengan baik tanpa mengganggu hak-hak masyarakat kota Surabaya.
“Mudah-mudahan dengan cara yang bijak, cara yang baik, sudah pasti menghormati hak-hak masyarakat di Kota Surabaya,” katanya.
Sementara itu, mengutip dari Antara, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengimbau pelajar sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di wilayahnya tidak mengikuti unjuk rasa yang akan dilaksanakan oleh para mahasiswa pada 14 April 2022.
“Kami berharap untuk seluruh sekolah baik SMP dan SMA agar memberikan pengertian kepada pelajar tidak ikut turun jalan, sebab ini belum menjadi bagiannya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/4).
“Gerakan mahasiswa itu wajar, dari dulu sudah ada gerakan mahasiswa. Memang untuk menyerukan. Tapi tolong pelajar jangan ikut-ikutan,” kata Wali Kota Surabaya.
Ia meminta sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK) memberikan pengertian kepada para siswa mengenai demonstrasi agar siswa tidak mudah terprovokasi untuk mengikuti setiap aksi unjuk rasa.
[…] – Pemkot berupaya meringankan beban biaya kuliah serta meningkatkan kualitas mahasiswa asal Surabaya. Yakni, lewat Beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya. Minggu lalu program itu […]
[…] WARTA21.COM – Polrestabes Surabaya kembali menggelar Dialog Bersama Mahasiswa (Diagram) dengan tajuk Diagram Ramadhan Berkah […]