Surabaya, Warta21.com – Banjir rob terjadi di sejumlah titik pesisir Kota Surabaya. Salah satunya terjadi di kawasan Krembangan.
Banyak anak-anak yang sedang bermain air. Mereka tampak gembira berenang dan bercanda ria.
Ketua RT 02 RW 07, Kelurahan morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya, Setyo Budi Utomo mengatakan, banjir rob bagi mereka layaknya makanan sehari-hari. Ia menyatakan, hal tersebut selalu terjadi di bulan-bulan tertentu. Namun, tak bisa dipastikan kapan kedatangannya.
“Sejak kecil, sebelum saya lahir, sudah banjir rob begini,” kata Setyo Budi kepada detikJatim di lokasi, Kamis (16/6/2022).
Banjir yang kerap datang tersebut diperkirakan semakin memburuk di tahun 1994. Kala itu, rawa-rawa dan tanah kosong yang sebelumnya digunakan sebagai resapan air rob, justru dibangun sebagai hunian.
“Kalau banjir rob di kampung ini sejak lama. Tapi sekitar 1993/1994 semakin parah sejak ada gudang, pabrik, dan rumah-rumah di belakang saya ini,” ujarnya.
Untuk ketinggiannya pun beragam. Pria berusia 54 tahun menyebut ketinggiannya mulai 30 cm hingga paha orang dewasa atau sekitar 55-60 cm.
Kondisi itu kian diperparah saat hujan tiba. Namun untuk surut, disebut bisa cepat, asal tidak terjadi hujan lagi.
“Tingginya sampai 50 cm ya ada, tapi alhamdulillah surutnya cepat,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan warga lain. Banjir rob ini bahkan bisa masuk ke permukiman hingga ke dalam rumah.
“Di sini ada 170 KK, ya semuanya terendam rob,” katanya.
Agar kerugian material bisa diantisipasi, warga mengamankan barang elektronik, perabotan rumah tangga, hingga berkas-berkas penting agar terhindar dari terjangan rob.
“Warga sudah paham kalau banjir rob mulai datang, pasti mengamankan barang-barang elektronik dan berkas penting,” tambahnya.