JAKARTA, Warta21.com – Pasar aset kripto ada di zona merah pada Rabu (27/4/2022) pagi. Melansir Coinmarketcap, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar bergerak di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Nilai mata uang kripto Dogecoin (DOGE) yang ambles 12,3 persen ke level 0,13 dollar AS. Dilanjutkan oleh Terra (LUNA) yang melemah 8,84 persen ke posisi 88,44 dollar AS, dan Polkadot (DOT) ada di posisi 16,6 dollar AS atau melemah 8,4 persen.

Pelemahan berlanjut pada aset kripto Cardano (ADA) yang terperosok 8,17 persen pada level 0,82 dollar AS. Kemudian, Bitcoin (BTC) yang melemah 5,9 persen di posisi 38.073 dollar AS. Demikian juga dengan Ethereum (ETH) yang turun 6,9 persen pada posisi 2.802 dollar AS.

Selanjutnya, penurunan juga terjadi pada Solana (SOL) di posisi 95,6 dollar AS, melemah 5,6 persen. Sementara Binance Exchange (BNB) turun 4,8 persen pada level 384,85 dollar AS.

Negara G20 Sepakat Awasi Aset Kripto | Republika Online
Ilustrasi Kripto Coin – Republika.co.id (27/4)

Pagi ini. Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) masing–masing turun 0,01 persen di posisi 1 dollar AS. Sebagai informasi USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS.

Mengutip Coindesk, sebagian besar aset kripto melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari Selasa, yang diiringi dengan penurunan saham–saham Wall Street.

Bitcoin masih tetap dalam tren turun selama dua minggu terakhir karena para pedagang masih menunggu pergerakannya, apakah diatas 40.000 dollar AS atau dibawahnya. Untuk saat ini, cryptos alternatif (altcoin) juga volatile dalam sebulan terakhir menunjukkan ketidakpastian di antara pelaku pasar.

Sebagian besar analis setuju bitcoin diatur untuk pergerakan harga yang fluktuatif, tetapi arahnya tetap tidak pasti. Beberapa indikator menunjukkan pelemahan bisa terjadi, sementara yang lain menunjukkan kenaikan harga jangka pendek.

“Posisi terendah, pada tahun lalu bulan Juli, sebelum tekanan pendek musim panas, dan pada bulan Februari. Turunnya harga pada bulan Juli bertepatan dengan titik terendah pasar, sedangkan terendah Februari diikuti oleh lebih banyak konsolidasi di Bitcoin,” tulis Arcane Research.

Sentimen telah sedikit bearish di pasar berjangka, yang dapat meningkatkan kemungkinan tekanan pendek jika harga Bitcoin melonjak secara tak terduga. Di sisi lain, indikator teknis tetap netral, meskipun beberapa analis mewaspadai kemungkinan penurunan harga.

“Bitcoin mengalami pelemahan yang menunggu konfirmasi minggu ini di bawah 40.000 dollar AS. Jika dikonfirmasi, risiko akan meningkat ke support sekunder di dekat 27.200 dollar AS,” kata Katie Stockton, Managing Partner di Fairlead Strategies.

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakSaham Mayora Menguat Usai Kopiko Show off Depan Tesla
Artikulli tjetërAnies Disindir KPK Perihal Masa Jabatan dan Proyek Formula E

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini