Jakarta, Warta21.com – Andrea Dovizioso menjadi salah satu pembalap yang sudah merasakan atmosfer balap MotoGP Mandalika. Berikut wawancara eksklusif CNNIndonesia.com dengan Andrea Dovizioso.
Mantan pembalap Ducati ini mengaspal di Sirkuit Mandalika dengan status sebagai pembalap tim WithU RNF Yamaha. Memasuki senjakala seorang pembalap, Dovizioso masih punya ambisi bersaing dengan pembalap-pembalap yang lebih muda.
Pada kesempatan datang ke Indonesia, Dovizioso pun mengagumi keindahan Mandalika dan antusiasme fan MotoGP yang bahkan disebutnya terlalu berlebihan.
Prediksi musim ini akan berlangsung seperti apa?
Ini masih awal, saya masih mengalami kesulitan saat ini untuk memahami potensi motor dan kami masih berupaya dalam beberapa hal jadi saat ini masih sulit untuk memprediksi.
Yamaha masih mengalami kesulitan dalam bersaing, apa yang sebenarnya terjadi?
Saya merasa berbeda dengan pembalap Yamaha lainnya karena mereka sudah lama sementara saya baru. Apa yang saya rasakan tahun lalu dalam lima balapan terakhir sama dengan karakter tahun ini.
Motor masih sama kendati saya menunggangi motor dari pabrikan. Saya pikir ada sebuah area yang harus diperbaiki Yamaha karena para kompetitor bersaing ketat dan meskipun Yamaha memenangi gelar tahun lalu, gelar yang sungguh gila, saya rasa mereka harus agresif untuk memperbaiki sebuah area.
Pendapat Anda soal Sirkuit Mandalika?
Sirkuit Mandalika sangat bagus, senang bisa berada di sini. Trek yang pendek bagi kami, tetapi secara keseluruhan terlihat bagus. Kita lihat saja nanti kondisinya, karena pada saat tes kondisinya tidak bagus. Kalau kondisinya normal dan pembalap bisa melewati semua lintasan akan berbeda dan kita lihat saja nanti aspal barunya, akan seperti apa.
Kelebihan atau kekurangan Sirkuit Mandalika?
Layout-nya terlihat aneh ada banyak perubahan arah. Ada banyak tikungan cepat, dan itu bagus.
Bagaimana soal fan Indonesia?
Mereka gila. Saya pernah datang ke sebuah ajang di sini beberapa waktu lalu dan tanpa balapan saya terkejut melihat dukungan yang mereka berikan. Mereka tahu semua, mereka mengikuti kami, mereka punya gairah. Senang bisa berada di sini untuk balapan.
Kegilaan seperti apa yang Anda tahu soal fan Indonesia?
Saya tidak tahu tetapi mereka ada di mana-mana, mereka berteriak setiap saat kami berada di Jakarta dan sangat senang melihat banyak orang di sana.
Bagaimana pendapat Anda mengenai seorang fan yang rela tidur di masjid demi bisa melihat Anda?
Ini sungguh gila. Ini sesuatu yang sulit dipahami buat kami karena terlalu berlebihan. Saya rasa itu terlalu berlebihan, tetapi itu menyenangkan.
Berapa banyak kenaikan jumlah follower setelah Anda datang ke Indonesia?
Tidak ada hahaha. Tidak ada karena mereka sudah lebih dulu mem-follow semua orang. Jadi tidak ada perubahan.
Bagaimana rasanya jadi pembalap tertua di MotoGP?
Itu cukup aneh karena ketika Anda bisa melaju pesat di awal karier Anda menjadi yang termuda dan tahun demi tahun berganti lap terus berlalu tetapi ini adalah realita buat semuanya, jadi itu normal.
Apakah tahun depan masih balapan MotoGP?
Pada saat ini mustahil untuk mengetahuinya. Saya tidak fokus pada hal tersebut karena ada hal lain yang harus dipahami. Saya tidak tahu dan saya tidak khawatir soal itu.
Sudah makan makanan Indonesia?
Ya, sudah tapi saya tidak tahu namanya. Tetapi saya suka makan makanan dari berbagai negara. Tiap kali saat bepergian ke negara lain saya suka makanan lain selain makanan Italia.