Jakarta, Warta21.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal reshuffle atau kocok ulang kabinet saat memberikan pengarahan soal aksi afirmasi bangga buatan Indonesia pada Jumat (25/3).
Awalnya, Jokowi meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengganti direktur utama (dirut) di perusahaan BUMN yang tidak taat pada hal-hal yang sudah disepakati.
“Jika ada yang tidak taat apa yang kita sepakati hari ini. BUMN, saya sampaikan ke Menteri BUMN, ganti dirut-nya. Ganti, ngapain kita,” kata Jokowi saat memberikan arahan seperti ditayangkan lewat Youtube, Sekretariat Presiden, Jumat (25/3).

Setelah itu, Jokowi menyinggung soal reshuffle kabinet. Menurutnya, penggantian dirut merupakan urusan Menteri BUMN, namun untuk di kementerian, penggantian merupakan bagiannya sebagai presiden.
“Kementerian, sama saja, tapi itu bagian saya. Reshuffle sudah…. akan saya awasi betul,” katanya.
Isu reshuffle kabinet semakin kencang setelah PAN bergabung ke dalam koalisi parpol pendukung pemerintah dan dua menteri Jokowi menunjukkan performa buruk dalam beberapa waktu terakhir.
Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid menduga Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle atau kocok ulang menterinya usai Ramadan atau selepas Hari Raya Idulfitri pada Mei.
Selama dua periode memimpin, ia mencatat Jokowi telah lima kali mengocok ulang jajaran menterinya.
“Pak Jokowi sudah lima kali melakukan reshuffle. Seandainya Pak Presiden mau melakukan reshuffle mungkin ini yang terakhir. Dugaan saya mungkin ya habis Puasa, habis Lebaran kalau ada,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (24/3).
[…] VI DPR RI – yang salah satu tugasnya mengawasi sektor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) – merestui PT Pertamina (Persero) untuk segera melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar […]
[…] Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menilai reshuffle kali ini tak menjawab persoalan masyarakat atau memaksimalkan kinerja di dua tahun terakhir masa […]