Jakarta – Ternyata tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa terjadi pada anak-anak. Berbeda dengan orang dewasa, untuk melihat tekanan darah normal pada anak bergantung pada berat dan tinggi badan, usia, hingga jenis kelamin.
Namun, gejala hipertensi pada anak sering tidak terlihat. Meski begitu, anggota unit kerja koordinasi (UKK) nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Heru Muryawan, SpA (K), memberikan salah satu gejala yang harus diwaspadai.

Tertarik baca berita lainya,kunjungi kami di googlenews 

“Hipertensi ini tanda-tandanya tidak jelas. Jadi, saat anak-anak merasa pusing itu kadang tidak sampai dipikirkan sebagai tanda hipertensi,” kata dr Heru dalam webinar daring, Selasa (6/2/2024).

Menurut dr Heru, biasanya keluhan ini dialami anak usia 7 tahun ke atas. Puncaknya, hipertensi ini bisa dialami anak-anak usia 10-14 tahun.

“Jika dikeluhkan oleh anaknya usia 6-18 tahun tentang pusing atau sakit kepala atau bahasa medisnya chepalgia, itu harus segera diperiksa,” tuturnya.

dr Heru mengatakan ada beberapa hal yang bisa diperiksa jika anak mengeluhkan pusing atau sakit kepala. Ini bisa dilakukan untuk mengetahui apakah anak mengalami hipertensi atau karena sakit lainnya.

“Pertama, tensinya itu harus diperiksa tinggi atau nggak. Kedua, refraksi atau masalah pada mata. Ini harus dicek apalagi anak-anak sering bermain gadget, jadi bisa saja pusing karena itu,” jelas dr Heru.

“Selanjutnya infeksi, karena infeksi paling sering menyebabkan sakit di area kepala, seperti karena flu. Dan yang terakhir, bisa dicek apakah anak mengalami anemia jika memang sering pusing,” pungkasnya

Sayur sendiri kerap dielu-elukan sebagai makanan sehat. Sayur mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Namun, penderita diabetes tetap perlu menghindari beberapa jenis sayur. Sayur yang perlu dihindari penderita diabetes umumnya mengandung karbohidrat.

Karbohidrat sendiri diketahui dapat memicu lonjakan gula darah. Saat gula darah terus melonjak, diabetes bisa jadi semakin parah.

Sayuran yang dilarang untuk penderita diabetes
Pada dasarnya, tak ada sayuran yang dilarang untuk penderita diabetes. Namun demikian, ada beberapa sayuran yang perlu jadi perhatian penderita diabetes.

Salah satu penyebabnya adalah kandungan karbohidrat di dalam tepung. Berikut sayuran yang perlu dihindari penderita diabetes, melansir All Recipes.

1. Kentang
Kentang dianggap sebagai sayuran bertepung. Artinya, kentang mengandung lebih banyak karbohidrat dibandingkan kebanyakan sayuran.

“Meski tak ada sayuran yang dilarang bagi penderita diabetes, tapi perhatikan porsinya [kentang],” ujar ahli gizi Makenzie Burgees.

Selain itu, Anda juga disarankan untuk menghindari kentang olahan seperti keripik kentang yang bisa memicu kelebihan lemak dalam tubuh.

2. Jagung
Ilustrasi. Jagung, salah satu sayuran yang dilarang untuk penderita diabetes. (iStockphoto/Ildar Imashev)
Jagung rebus sebenarnya merupakan pilihan camilan yang sehat. Namun, hati-hati dalam mengonsumsinya.

Perhatikan kandungan karbohidrat di dalam jagung. Umumnya, 90 gram jagung mengandung sekitar 21 gram karbohidrat.

Anda disarankan memadukan jagung dengan makanan lain sumber protein dan serat.

3. Kacang polong
Perhatikan porsi asupan kacang polong. Kacang polong merupakan salah satu sayuran yang mengandung karbohidrat.

Dalam 175 gram kacang polong umumnya terkandung sebanyak 20 gram karbohidrat.

Anda disarankan memilih porsi yang lebih kecil dari di atas.

baca juga :

  1. Waspadai Keluhan Sakit Kepala-Pusing pada Anak! Bisa Jadi Hipertensi
  2. Hasil Survei Terbaru Capres 2024

4. Labu mentega
Labu jadi sayuran favorit banyak orang. Namun, penderita diabetes tampaknya perlu memperhatikan asupannya.

Labu mentega jadi salah satu sayuran yang perlu dihindari penderita diabetes. Dalam setiap 205 gram labu mentega umumnya mengandung 16 gram karbohidrat dan kurang dari 3 gram serat.

Pastikan untuk melengkapi sajian labu mentega dengan sayuran hijau lainnya.

5. Jus sayuran
Green smoothie mungkin jadi pilihan menu diet bagi banyak orang. Tapi, hal yang sama bisa jadi tak berlaku untuk pasien diabetes.

Ahli gizi Harland Adkins mengatakan, jus sayur kekurangan satu komponen kunci untuk mengatur kadar gula darah. Komponen itu adalah serat.

“Apa pun sayuran yang Anda pilih, yang terbaik adalah memakannya tanpa dijus,” ujar Adkins. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan manfaat serat sepenuhnya.

Dalam setiap 250 gram jus sayuran biasanya terkandung hampir 20 gram karbohidrat. Angkanya akan meningkat jika Anda menambahkan buah pada sajian jus tersebut.

Demikian beberapa sayuran yang ‘dilarang’ untuk penderita diabetes. Batasi asupannya dan perhatikan porsinya.

(asr/asr)

selengkapnya di sini:

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakMengenal Buraq, Hewan yang Mengantar Perjalanan Isra Mi’raj Rasul
Artikulli tjetërRespon TKN AMIN Terkait Film Dirty Vote

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini