Warta21.com – Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan sakit keras. Ia menderita kanker, mulai kehilangan penglihatan hingga memiliki waktu tiga tahun lagi untuk hidup.
Hal ini dimuat sejumlah media Barat, seperti Independent dan news.com.au. Berita mengutip sumber seorang perwira intelijen Rusia, FSB (Layanan Keamanan Federal).
“Dia memiliki waktu tidak lebih dari dua hingga tiga tahun untuk tetap hidup,” kata sumber itu dikutip Senin (30/5/2022).
“Kami diberitahu bahwa dia menderita sakit kepala dan ketika dia muncul di TV, dia membutuhkan selembar kertas dengan semua yang ditulis dalam huruf besar untuk membaca apa yang akan dia katakan,” tambahnya.
“Penglihatannya memburuk secara serius … Dan anggota tubuhnya sekarang juga gemetar tak terkendali.”
Sebenarnya isu ini sudah beredar sejak pekan lalu. Kala itu Putin disebut terlihat meringis dan terus bergerak di pertemuan dengan sekutu dekatnya Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Mereka bertemu untuk pembicaraan di kota Laut Hitam Sochi, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut. Tetapi diskusi mereka dibayangi oleh pemandangan pemimpin Rusia tersebut yang terlihat “tidak nyaman”.
Beberapa pembelot Rusia juga mengatakan Putin harus menyipitkan mata bahkan pada huruf besar yang diberikan kepadanya untuk membaca sesuatu. Ini membuat staf takut dengan perubahan suasana hatinya yang tiba-tiba.
“Dia tidak akan memakai kacamata untuk membantu karena itu akan menjadi tanda kelemahan,” pesan dari mata-mata di Rusia dikutip laman sama.
“Dia dulunya tenang dengan bawahannya, tetapi sekarang dia memiliki ‘ledakan kemarahan’ yang tidak terkendali. Dia benar-benar gila dan hampir tidak mempercayai siapa pun,” tulis dokumen itu lagi.
Kepala Intelijen Pertahanan Ukraina Kyrylo Budanov berkomentar soal ini. Ia mengatakan kepada Ukrayinka Pravda dapat “mengkonfirmasi sepenuhnya” kesehatan Putin yang memburuk.
“Dia memiliki beberapa penyakit serius, salah satunya adalah kanker,” kata Budinov.
“Tetapi tidak ada gunanya berharap bahwa Putin akan mati besok. Dia memiliki setidaknya beberapa tahun lagi. Suka atau tidak, tapi itu benar.”
Sebelumnya, awal bulan lalu, seorang mantan perwira intelijen Inggris Christopher Steele, mengatakan bahwa Putin telah ‘mengganggu’ pertemuan untuk menerima ‘semacam perawatan medis’. Ini ia katakan dalam sebuah wawancara dengan LBC Radio di London.
“Pertemuan Dewan Keamanan yang seharusnya berlangsung selama satu jam penuh sebenarnya dipecah menjadi beberapa bagian,” kata Steele.
“(Putin] keluar dan menerima semacam perawatan medis di antara bagian-bagian pertemuan itu,” tutupnya.
Dalam pernyataan baru, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov membantah spekulasi bahwa Presiden Vladimir Putin sakit. Ia mengatakan tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan penyakit apa pun.