Jalan Lontar Surabaya. (Foto: Jawapos).

Warta21.com, Surabaya- Kondisi Jalan Raya Lontar, Surabaya, sejauh ini masih dikeluhkan pengendara. Warga harus sabar dan antre melewati jalan di wilayah Surabaya Barat tersebut saat jam padat. Terutama pagi dan sore. Begitu pun ketika hujan.

Selain jalan rusak, genangan air yang surutnya lama membuat laju kendaraan melambat. Dinas sumber daya air dan bina marga (DSDABM) merencanakan perbaikan sejak tahun lalu. Namun, baru bisa terealisasi tahun ini.

’’Karena kebutuhan anggarannya cukup besar,” ujar Kepala DSDABM Surabaya Lilik Arijanto kemarin (1/2).

Penyebab Kemacetan Jalan Raya Lontar

Lilik mengakui, konstruksi jalan memang menjadi salah satu penyebab kemacetan. Jalan yang rusak membuat kendaraan melaju pelan. Akibatnya, terjadi penumpukan kendaraan pada pagi dan sore.

Tingkat kerusakan di Jalan Raya Lontar sejatinya tidak begitu parah. Namun, jumlah titik aspal yang terkelupas dan berlubang cukup banyak. Karena itu, perlu perbaikan secara masif agar lalu lintas lancar meski padat.

Untuk masalah saluran, Kepala Bidang Drainase DSDABM Eko Juli menjelaskan, ada beberapa kendala perbaikan saluran di Jalan Raya Lontar. Salah satunya, kontur jalan yang naik turun di tiga titik. Yakni, di depan SPBU Jalan Raya Lontar, depan minimarket, dan menjelang kompleks perumahan.

Hal itu berdampak pada ukuran drainase yang harus disiapkan. Sebab, ketinggiannya tidak sama di beberapa titik. Meski demikian, konstruksi saluran yang lama akan diganti dengan ukuran yang lebih besar.

’’Solusi lain, membuat penampungan air. Sudah ada rencana membangun boezem di kawasan tersebut,” tuturnya.

Namun, rencana pembangunan boezem di Dukuh Bulu, Kelurahan Lontar, belum terealisasi. Sebab, masih ada pro dan kontra dengan warga setempat. Mediasi bersama perangkat kelurahan dan pemkot belum menemukan titik terang.

’’Tahun ini harus terlaksana. Maka, mediasi lanjutan akan digelar,” jelasnya.

Kondisi Jalan Raya Lontar

  • Satu lajur jalan hanya cukup untuk satu mobil dan satu motor.
  • Ada 23 titik aspal terkelupas dan 8 lubang.
  • Jalur utama menuju Sambikerep dan alternatif menuju CitraLand.
  • Genangan sering terjadi di turunan jalan. Ada dua turunan dari tiga tanjakan.

Baca Juga: Laporan Pungli, Kejaksaan Negeri Surabaya Lakukan Penyelidikan!

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakPrediksi dan H2H Persebaya Vs Borneo FC Pekan Ke-22 BRI Liga 1 !
Artikulli tjetërPrakiraan Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik Hari Ini!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini