Foto: Salwan Momika (AP/Oscar Olsson)

Warta21.com – Aksi pembakaran kitab suci Al-Quran kembali terjadi di Swedia. Untuk ketiga kalinya, imigran asal Irak Salwan Momika membakar kita suci umat Islam tersebut di depan Parlemen Swedia, Senin (30/7/2023) waktu setempat.

Momen itu ia lakukan bersama temannya, Salwan Najem. Sebelumnya, Monika juga sempat melakukan aksi serupa di di luar Masjid Agung Stockholm dan di depan Kedutaan Irak.

“Saya akan melanjutkan sampai mereka melarang buku ini,” kata pria yang mencari suaka politik di Swedia pada 2018, kepada penyiar Swedia SVT dan dikutip Russia Today.

Monika hingga saat ini masih merupakan Warga Negara Irak. Ia bermigrasi ke Swedia sekitar lima tahun lalu.

Ia mengatakan kepada CNN International, bahwa dirinya adalah seorang ateis. Menurutnya pihaknya melakukan demonstrasi ini setelah tiga bulan pertempuran hukum di pengadilan.

Najem sendiri telah menjadi warga Negeri Scania sejak tahun 2005. Ia memperolehnya setelah tinggal di Swedia selama tujuh tahun.

Sebelumnya, pembakaran Al-Quran telah membawa dampak besar bagi hubungan diplomatik Swedia dengan negara-negara Muslim. Irak memutuskan hubungan diplomatik dengan Stockholm dan beberapa negara mayoritas Muslim telah memanggil duta besar Swedia untuk protes.

Perdana Menteri (PM) Ulf Kristersson mengatakan hari Minggu di Instagram bahwa pemerintahnya sedang menganalisis situasi hukum terkait penodaan Al-Quran dan kitab suci lainnyA. mengingat tindakan semacam itu menimbulkan permusuhan terhadap Swedia.

“Kami berada dalam situasi kebijakan keamanan paling serius sejak Perang Dunia II,” kata Kristersson.

Selain Swedia, Denmark juga melakukan hal serupa. Menteri Luar Negeri Lars Løkke Rasmussen mengatakan bahwa pembakaran kitab suci hanya berfungsi untuk menciptakan perpecahan di dunia yang sebenarnya membutuhkan persatuan.

Kopenhagen berupaya membuat aturan yang melarang aksi semacam itu. Namun hingga kini proses masih berjalan.

“Itulah mengapa kami telah memutuskan di pemerintahan bahwa kami akan melihat bagaimana, dalam situasi yang sangat khusus, kami dapat mengakhiri ejekan terhadap negara lain, yang bertentangan langsung dengan kepentingan Denmark dan keamanan Denmark,” kata Rasmussen kepada penyiar publik Denmark DR yang diberitakan Associated Press (AP).

Selain protes, aksi pembakaran Al-Quran membuat sejumlah negara melakukan boikot ke produk Swedia. Salah satunya supermarket Qatar.

Sumber : cnnindonesia.com

Baca Juga : Bandara Juanda Buat Alur Baru untuk Kedatangan Penumpang Domestik

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakBandara Juanda Buat Alur Baru untuk Kedatangan Penumpang Domestik
Artikulli tjetërFabinho Resmi Bergabung ke Al Ittihad

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini