ANTISIPASI PENUMPUKAN: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (kiri) saat meninjau TPS Rangkah, beberapa TPS sering mengalami penumpukan sampah akibat manajemen schedule pengangkutan yang kurang tepat. (SURYANTO/RADAR SURABAYA)

Warta21.com – Untuk mengantisipasi penumpukan sampah di tiap tempat pembuangan sementara (TPS), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya telah menyiapkan petugas yang berfungsi untuk melakukan penchecklisan dan monitoring sampah.

Di 190 TPS yang ada di Surabaya rata-rata sehari, volume sampah bisa mencapai sekitar 70 ton. Seperti misalnya di TPS Rangkah dan Srikana. Sebab, seperti di TPS Rangkah ini menampung sampah dari tiga wilayah kecamatan, Yakni Tambaksari, Kenjeran dan Simokerto.

“Tapi setiap wilayah (TPS) itu beda-beda volume sampahnya. Kalau TPS besar-besar seperti Rangkah, Bukit Barisan dan Srikana bisa sampai 70 ton per hari, dengan angkutan truk 12-13 rit. Kalau yang TPS biasa, normalnya armada pengangkut bisa 2-5 rit dalam satu hari,” kata Kepala DLH Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, Kamis (11/5).

Dengan jumlah 190 TPS dan 107 armada truk pengangkut sampah yang dimiliki DLH Surabaya, tentu dibutuhkan manajemen schedule yang memadai. Karena itu, ia memastikan, ke depan akan mengatur schedule gerobak sampah agar tidak terjadi lagi penumpukan di TPS.

“Jadi kita ke depannya atur (schedule) seperti itu. Mungkin seminggu sekali ada petugas checklist, karena volume sampah ini bisa berubah-ubah,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya akan mengatur jadwal gerobak sampah ke TPS. Ini diharapkan supaya petugas gerobak sampah tidak berbarengan datang ke TPS sehingga menimbulkan penumpukan. “Langkah kita ke depan akan mengatur penggerobak sampah itu sesuai jadwal. Jadi biar mereka tidak barengan menumpuk (sampah) ke TPS,” imbuhnya.

Para petugas diterjunkan untuk menghitung berapa gerobak yang datang setiap hari hingga volume sampah di TPS. “Nanti akan kita turunkan staf kami untuk mengecek gerobak-gerobak tersebut dari mana saja, lalu setiap hari volumenya berapa. Jadi nanti ada petugas checker di 190 TPS kita. Kemudian nanti kita akan bagi jam gerobak untuk masuk ke TPS,” tuturnya.

Begitu juga dengan armada truk pengangkutnya. Hebi menyatakan, akan menjadwal armada truk pengangkut sampah dari TPS menuju TPA. Termasuk pula menghitung jarak setiap TPS menuju ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah.

“Misalnya satu armada truk itu mengangkut 15 gerobak sampah, maka yang 15 gerobak jam berapa dulu. Nah, nanti kita buat schedule yang pasti, sehingga tidak sampai terjadi penumpukan sampah,” sebutnya.

Ia juga mengimbau kepada pengurus RT/RW agar tidak memarkir gerobak sampah di TPS. Apabila sampah sudah dibuang ke TPS, gerobak itu bisa diparkir kembali ke wilayah masing-masing seperti di Balai RW. Karena menurutnya, operasional TPS tentu tidak akan mencukupi ketika seluruh gerobak sampah ditaruh di TPS.

“Jadi itu yang kita mohon kepada RT/RW agar kita bisa membersihkan TPS setiap hari. Kemudian juga pemulung atau pengepul supaya tidak menaruh barangnya di TPS. Silahkan memulung di TPS tapi hasilnya segera dibawa pulang, sehingga TPS tetap bersih,” pungkasnya.

Sumber : radarsurabaya.jawapos.com

Baca Juga : Berkat Bak Sampah Digital, Siswa SMP di Surabaya Raih Penghargaan Internasional

 

 

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakBerkat Bak Sampah Digital, Siswa SMP di Surabaya Raih Penghargaan Internasional
Artikulli tjetërDiduga Korsleting, Rumah 2 Lantai di Simomulyo Baru Dilahap Api

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini