Jakarta, 5 Agustus 2025 — Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Indonesia kembali menunjukkan ketangguhannya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal II-2025, melampaui ekspektasi banyak analis dan menjadi sinyal positif bagi stabilitas makroekonomi.
Tertarik baca berita lainnya, kunjungi kami di googlenews
Salah satu sektor yang mencuri perhatian adalah Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 13,53%, jauh melampaui capaian triwulan sebelumnya yang hanya 9,74%. Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 13,83%, menjadikannya sektor kedua terbesar setelah industri pengolahan.
“Pertanian bukan hanya soal pangan, tapi soal ketahanan ekonomi. Ketika dunia goyah, tanah kita tetap memberi,” ujar seorang analis ekonomi dari Universitas Gadjah Mada.
Baca Juga: Dharma Wanita, Akhlak Digital, dan Warisan Kemerdekaan: Refleksi 80 Tahun Indonesia Merdeka
Strategi Pemerintah: Dari Pompa ke Pupuk
Lonjakan ini bukan terjadi begitu saja. Pemerintah menggelontorkan sejumlah kebijakan strategis yang terbukti efektif:
– Percepatan tanam di berbagai wilayah sentra produksi
– Program pompanisasi untuk mengatasi kekeringan dan mempercepat irigasi
– Peningkatan alokasi pupuk bersubsidi yang menjangkau lebih banyak petani kecil
https://lynk.id/warta21_/Q1b9xxp
Hasilnya, nilai tambah sektor pertanian melonjak dari Rp361,5 triliun pada triwulan I-2025 menjadi Rp410,4 triliun pada triwulan II. Kenaikan ini menjadi bukti bahwa intervensi negara di sektor primer masih relevan dan berdampak nyata.
Optimisme di Tengah Ketidakpastian
Meski ekonomi global masih dibayangi oleh perlambatan dan gejolak geopolitik, Indonesia berhasil menjaga momentum. Sektor pertanian tampil sebagai jangkar stabilitas, sekaligus pengingat bahwa kekuatan ekonomi tidak selalu datang dari gedung pencakar langit, tapi juga dari ladang-ladang yang tak pernah berhenti bernafas.