Bangkai paus dibiarkan terurai

Warta21.com – Paus mati terdampar di perairan Surabaya masih dilakukan autopsi. Bangkai paus dipastikan tak mencemari lingkungan dan menganggu masyarakat.

Koordinatpr Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja Jawa Timur Suwardi mengatakan, dalam proses evakuasi pihaknya memiliki empat Standar Operasional Pelaksanaan (SOP) penanganan satwa yang terdampar yakni apakah paus akan ditenggelamkan, dikuburkan atau dibakar.

“Nah yang cara terakhir kemarin diambil diikat oleh laut yang jauh dari pemukiman, jauh dari masyarakat karena tidak mungkin untuk ditarik, sehingga dibiarkan terurai,” ujarnya.

Yang dikhawatirkan, apakah paus tersebut mati karena penyakit dan terdapat parasit di dalamnya. Jika ada, dikhawatirkan menular.

“Karena kan ke hewan, karena hewan ini dan manusia sama-sama mamalia. Jadi secara teologi itu bisa menular, Sampai di dekati secara langsung bisa menular. Tapi kalau secara bahan organik ya tidak mencemari,” kata dia.

Suwardi menyebut, bangkai paus tersebut dapat terutai selama satu bulan. Kemudian, kerangka paus akan digunakan sebagai koleksi dan edukasi.

“Kerangka kan sudah ringan. Kemarin kan sulit sekali. Kemarin menggelembung masih ada gas, jadi takut meledak, sehingga kemarin harus hati-hati,” pungkasnya.

Sumber : idntimes.com

Baca Juga : Spanduk Gibran untuk Indonesia Muncul di Surabaya: Mas Gibran Ojo Pedot Oyot Nggeh

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakSpanduk Gibran untuk Indonesia Muncul di Surabaya: Mas Gibran Ojo Pedot Oyot Nggeh
Artikulli tjetërSopir Alami Serangan Jantung, Tabrak 2 Motor di Surabaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini