Foto: Pesawat tanpa awak (drone) selama latihan militer di lokasi yang dirahasiakan di Iran. (via REUTERS/WANA NEWS AGENCY)

Warta21.com – Amerika Serikat (AS) akan segera memberikan persenjataan buatan Iran yang disita negara itu kepada Ukraina. Hal ini terjadi saat dukungan Washington ke Kyiv disebut-sebut melemah sementara Teheran dilaporkan membantu Moskow dalam persenjataannya.

Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan pada Rabu (4/10/2023) bahwa akan ada lebih dari satu juta butir amunisi Iran yang bakal diserahkan kepada Kyiv.

“Pemerintah memperoleh kepemilikan amunisi ini pada tanggal 20 Juli 2023, melalui klaim penyitaan sipil Departemen Kehakiman terhadap Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran,” kata pernyataan itu dikutip CNN International.

Departemen Kehakiman mengumumkan pada Maret bahwa mereka sedang mencari penyitaan satu juta butir amunisi Iran, ribuan sumbu untuk granat berpeluncur roket, dan ribuan pon propelan untuk granat berpeluncur roket yang disita Angkatan Laut dari Iran. Saat penyitaan, persenjataan itu sedang dalam perjalanan ke Yaman.

“Amunisi ini awalnya disita oleh pasukan angkatan laut CENTCOM dari kapal tanpa kewarganegaraan dhow MARWAN 1 yang sedang transit, 9 Desember 2022. Amunisi tersebut dipindahkan dari IRGC ke Houthi di Yaman yang melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 2216, ” kata pernyataan itu.

Pemerintahan Biden selama berbulan-bulan telah mempertimbangkan bagaimana cara mengirim secara legal senjata-senjata yang disita, yang disimpan di fasilitas CENTCOM di Timur Tengah, ke Ukraina.

Selama setahun terakhir, Angkatan Laut AS telah menyita ribuan senapan serbu Iran dan lebih dari satu juta butir amunisi dari kapal yang digunakan Iran untuk mengirimkan senjata ke Yaman. Penyitaan tersebut, yang sering dilakukan dengan pasukan mitra regional, menargetkan kapal-kapal kecil tanpa kewarganegaraan di rute antara Iran dan Yaman.

Pada pertengahan Januari, AS membantu pasukan Prancis dalam menyita 3.000 senapan serbu yang dikirim dari Iran ke Yaman, serta 23 peluru kendali anti-tank. Setelah penyitaan, AS mengambil hak asuh atas senjata yang disita.

Sementara itu, pejabat Departemen Kehakiman dan pertahanan telah bekerja sama untuk menemukan jalur hukum untuk mengirim senjata ke Ukraina. Salah satunya adalah melalui otoritas penyitaan sipil di AS.

Departemen Kehakiman telah mengajukan setidaknya dua tuntutan penyitaan terhadap amunisi dan senjata Iran yang disita tahun ini. Lembaga itu mengumumkan pada bulan Juli bahwa mereka sedang mendata penyitaan “lebih dari 9,000 senapan, 284 senapan mesin, sekitar 194 peluncur roket, lebih dari 70 peluru kendali anti-tank, dan lebih dari 700,000 butir amunisi” yang disita dari Iran oleh Angkatan Laut AS.

“Pada akhirnya, Ukraina membutuhkan berbagai pasokan untuk upaya perang, dan meskipun ini bukan solusi untuk seluruh kebutuhan militer Ukraina, hal ini akan memberikan dukungan yang sangat penting,” kata Jonathan Lord, peneliti senior dan direktur Center for a New American Security.

Lord menambahkan bahwa langkah tersebut juga dapat berdampak pada hubungan Iran dengan Rusia. Pasalnya, selama lebih dari setahun, drone Iran di tangan militer Rusia telah digunakan untuk menyerang dan membunuh warga sipil Ukraina.

“Ada keadilan puitis di Ukraina yang memanfaatkan senjata-senjata Iran yang disita untuk membela rakyatnya dari invasi dan pelanggaran kriminal Rusia. Selain itu, kebijakan ini mungkin memberikan tekanan yang lebih besar pada hubungan yang sedang berkembang antara Moskow dan Teheran.”

Sumber : cnbcindonesia.com

Baca Juga : Duduk Samping Prabowo, Ini Gaya SBY Full Seragam di HUT TNI

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakDuduk Samping Prabowo, Ini Gaya SBY Full Seragam di HUT TNI
Artikulli tjetërTruk Pengangkut Teh Botol Terguling di Tol Surabaya-Mojokerto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini