Warta21.com – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, komoditas yang menjadi penyumbang utama terjadinya inflasi di seluruh kabupaten/kota berdasar IHK di Provinsi Jawa Timur adalah beras.
Namun, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan, harga beras di Surabaya masih berada di bawah HET (harga eceran tertinggi). Jika dibandingkan di daerah lain yang sudah mengalami kenaikan.
”Jadi, sekarang ini harga dasar dari Bulog sudah naik, sehingga tidak mungkin tidak naik harganya di sejumlah daerah. Nah, di Surabaya kita menjaga harganya itu, kita subsidi ongkos transportasi, sehingga harga dari Bulog itu tidak berubah sampai di tempat pedagang jualan, sehingga naiknya tidak terlalu tinggi,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Selain itu, Pemkot Surabaya juga bekerja sama dengan daerah-daerah lain untuk memenuhi sejumlah kebutuhan pokok di Surabaya. Meskipun sudah menjalin kerja sama, tidak mungkin Surabaya mensubsidi pupuk, karena tidak diperbolehkan.
”Namun, yang bisa disubsidi adalah ongkos transportasi, sehingga harganya tidak terlalu tinggi ketika dijual pedagang,” terang Eri.
Wali Kota Eri menjelaskan strategi dan langkah Pemkot Surabaya dalam upaya menurunkan inflasi di Kota Pahlawan. Mulai dari pemenuhan suplai komoditas bahan pokok penting kepada pedagang pasar dari kelompok tani. Dimana harga komoditasnya lebih terjangkau sehingga kenaikan maupun penurunan harga komoditas dapat tetap terkendali.
”Selanjutnya pelibatan Bulog juga tetap diprioritaskan dalam operasi pasar komoditas beras agar harganya tetap stabil. Kolaborasi dan konsolidasi dengan berbagai stakeholder juga tetap dilakukan agar laju inflasi dapat dikendalikan dengan baik. Yakni, melakukan pemantauan dan pengawasan harga yang ada di pasar,” beber Eri.
Apabila ada inflasi di Surabaya, wali kota bersama TPID langsung menganalisis penyebab inflasi. Baru setelah itu dilakukan langkah-langkah penyelesaian supaya bisa menekan inflasi. PD Pasar Surya selalu memantau harga, agar tidak ada yang menjual di atas HET.
”Jika ada yang jual di atas HET, kami segera melakukan langkah-langkah strategis yang solutif. Seperti menjaga harga beras Bulog, hingga subsidi BBM transportasi untuk mengangkut barang dari daerah penghasil bahan pangan,” papar Eri.
Sumber : jawapos.com
Baca Juga : Dampak Kebakaran, Kegiatan Belajar Mengajar Siswa SD Negeri V Dr Soetomo di Surabaya Diliburkan