Warta21.com – Berikut jadwal puasa sunah jelang Idul Adha 1443 Hijiriah, mulai puasa Dzulhijjah, Arafah, hingga Tarwiyah.
Seperti diketahui Pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 Hijriah jatuh pada 10 Juli 2022 mendatang.
Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa’adi, menyebut berdasarkan hasil hisab, dilaporkan bahwa posisi hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk.
Meski demikian, dari pemantauan hilal, tidak ada hilal yang terlihat.
“Dengan demikian secara mufakat, 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Jumat 1 Juli 2022 Masehi,” ujarnya dikutip dari tayangan YouTube Kemenag RI
Puasa Sunah Jelang Idul Adha 2022
Untuk menyambut datangnya hari raya kurban tersebut, umat muslim dapat melaksanakan amalan-amalan kebajikan.
Termasuk amalan sunah berpuasa, baik puasa Dzulhijjah, Arafah, hingga Tarwiyah.
Keutamaan puasa di awal Dzulhijjah ini sesuai sabda Rasulullah SAW, yang tertuang dalam tertuang pada hadits Ibnu ‘Abbas.
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ . يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).”
Lantas kapan jadwalnya?
Karena Idul Adha jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022, dengan demikian:
– 1 Dzulhijjah jatuh pada hari Jumat, 1 Juli 2022
– 2 Dzulhijjah jatuh pada hari Sabtu, 2 Juli 2022
– 3 Dzulhijjah jatuh pada hari Minggu, 3 Juli 2022
– 4 Dzulhijjah jatuh pada hari Senin, 4 Juli 2022
– 5 Dzulhijjah jatuh pada hari Selasa, 5 Juli 2022
– 6 Dzulhijjah jatuh pada hari Rabu, 6 Juli 2022
– 7 Dzulhijjah jatuh pada hari Kamis, 7 Juli 2022
– 8 Dzulhijjah jatuh pada hari Jumat, 8 Juli 2022
– 9 Dzulhijjah jatuh pada hari Sabtu, 9 Juli 2022
Umat muslim dapat mengerjakan puasa sunah di awal Dzulhijjah, atau mulai 1 Dzulhijjah.
Artinya puasa sunnah tersebut bisa dilaksanakan mulai tanggal 1 Dzulhijjah hingga 9 dzulhijjah.
Sementara 10 Dzulhijjah merupakan hari perayaan Idul Adha yang diharamkan untuk berpuasa.
Amalan puasa di awal bulan Dzulhijjah dilaksanakan Rasulullah SAW.
Dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi Muhammad SAW mengatakan,
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya.”
Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah termasuk puasa di awal Dzulhijjah, di mana dapat dikerjaan setiap tanggal 8 Dzulhijjah.
Atau dapat dilaksanakan pada Jumat, 8 Juli 2022.
Puasa ini memiliki keutamaannya tersendiri yakni dapat membersihkan dan menghapus dosa yang tahun lalu.
Niat puasa Tarwiyah sebagai berikut..
نويتُ صومَ تَرْوِيَة سُنّةً لله تعالى
(Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala)
Artinya, “Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”
Puasa Arafah
Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah, artinya berdasarkan kalender masehi dilaksanakan pada Senin, 9 Juli 2022.
Puasa Arafah bernilai hukum sunnah muakkad (sangat dianjurkan).
Puasa Arafah istimewa karena Allah membanggakan para hamba-Nya yang sedang berkumpul beribadah di Arafah, tempat di hadapan para Malaikat.
Oleh karena itu, kaum muslimin yang tidak sedang berwukuf di Arafah pun disyariatkan beribadah sebagai gantinya berpuasa satu hari saat kaum muslimin yang berhaji berwukuf di Arafah.
Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust.M. Syukron Maksum, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai keutamaan menjalankan Puasa Arafah, di antaranya:
Dengan berpuasa Arafah maka Allah SWT akan memberikan ampunan atas dosa-dosa di tahun lalu dan yang akan datang.
Hal tersebut sebagaimana sesuai sabda Rasulullah SAW:
“Dapat menebus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang.” (HR. Muslim).
Dalam hadis lain juga diungkapkan Rasulullah bersabda:
“Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang”. (Riwayat jamaah ahli hadis kecuali Bukhori dan Turmudzi).
Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”