Ilustrasi Multitasking. (Foto: hashmicro).

Warta21.com- Multitasking kemampuan mengerjakan dua atau lebih pekerjaan secara sekaligus. Mengutip dari Psychological Science, jurnal dari Association for Psychological Science menjelaskan, jika pun melakukan satu kegiatan dalam waktu yang ada membuat kinerja dan performa meningkat.

Mengutip dari Medical News Today, sejak pertengahan 1990-an, rangkaian penelitian telah dilakukan dan menunjukkan alih-alih seseorang melakukan multitaskingotak manusia hanya bisa mengerjakan hal secara bergantian atau switching.

Apa itu Multitasking?

Merujuk laporan penelitian ilmu pengetahuan kognitif dan studi tentang multitasking, diketahui kemampuan mengerjakan tugas ganda itu bukan sepenuhnya menuntaskan. Tapi, hanya melakukan hal lebih sedikit dan banyak melewatkan informasi penting.

Menurut Harvard Business Review, diperlukan waktu sekitar 15 menit untuk bisa kembali fokus aktivitas utama yang sedang dilakukan setelah menyambi kegiatan lainnya. Sebab, otak tidak bisa melakukan berbagai aktivitas sekaligus, tetapi bergantian.

Efisiensi performa bisa turun sebanyak 40 persen saat melakukan tugas ganda sekaligus dalam waktu yang sama. Itu menyebabkan memori jangka panjang dan kreativitas seseorang berkurang.

Contoh multitasking, saat seseorang sedang melakukan panggilan dan secara bersamaan diberikan barang-barang untuk dipegang, ia akan menerima tanpa bertanya.

Secara tidak sadar, manusia memiliki keinginan untuk cepat menyelesaikan pekerjaan yang sedang dilakukan agar bisa melanjutkan aktivitasnya yang lain. Misalnya, saat harus menghadiri rapat penting, tapi masih terdapat beberapa dokumen yang harus segera diselesaikan.

Otak manusia terhubung untuk merespons pesan sosial dengan kuat, verbal maupun nonverbal. Pesan sosial bisa diartikan sebagai interaksi.

Status dan Kesadaraan Sosial di Anggap Penting

Saat ini distraksi atau pengalihan perhatian tersebab media sosial. Status dan kesadaraan sosial dianggap penting, akibatnya informasi yang berkaitan dengan hal tersebut sering diproses secara otomatis, apa pun aktivitas yang sedang dilakukan.

Saat seseorang sedang mengejar tenggat waktu atau deadline, tiba-tiba ada pemberitahuan atau notifikasi pesan masuk.

Tak jarang, orang akan langsung mengecek pesan tersebut atau jika tidak langsung mengeceknya akan teralihkan perhatian keinginan untuk cepat membacanya.

Baca Juga: Berikut Profil Cucu Liem Sioe Liong, Penerus PT Indofood Sukses Makmur Tbk!

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakFIFA Kembali Cek Kesiapan GBT Jelang Piala Dunia U-20
Artikulli tjetërSurabaya Hasilkan 28 Ribu Ton Sampah Alat Makan, Komunitas Ini Kampanye Stop Peralatan Sekali Pakai

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini