Relawan PMI Jember mendistribusikan air bersih ke masyarakat (Foto: Dok PMI Jember)

Warta21.com – Bencana kekeringan yang melanda di Kabupaten Jember semakin meluas. Berdasarkan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, kekeringan sudah melanda 10 desa/kelurahan di delapan kecamatan.

Bahkan, berdasarkan perkembangan hingga Jumat, 27 Oktober 2023, terdapat tujuh kecamatan lain yang berpotensi mengalami kekeringan.

Kepala BPBD Jember Widodo Julianto dalam keterangan tertulis mengatakan, sampai saat ini ada 1.172 Kepala Keluarga (KK) dan 180 santri yang terdampak kekeringan. Mereka tersebar d 10 desa/kelurahan di delapan kecamatan.

Secara rinci kekeringan terjadi di Kelurahan Patrang, Kecamatan Patrang dengan 70 KK terdampak. Kemudian ada 369 KK terdampak di Desa Glagahwero, Kecamatan Kalisat.

Sementara di Kecamatan Mayang, tepatnya di Desa Grahan tercatat ada 125 KK dan 110 santri terdampak. Sebanyak 60 KK dan 70 santri di Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari juga terdampak.

Kekeringan juga melanda di Desa Sumberpinang, Kecamatan Pakusari, sebanyak 130 KK terdampak. Kemudian di Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk sebanyak 105 KK terdampak. Warga Desa Pondokrejo, Kecamatan Tempurejo sebanyak 65 KK juga terdampak kekeringan. Ditambah sebanyak 51 KK di Desa Rambipuji, Kecamatan Rambipuji juga terdampak kekeringan.

Selain itu, BPBD Jember juga mencatat ada tujuh kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan, di antaranya Desa Karangharjo dan Sidomulyo, Kecamatan Silo, Dusun Rowo, Desa Karangpaiton, Kecamatan Ledokombo, dan Dusun Krajan, Desa Plalangan dan Desa Glagahwero, Kecamatan Kalisat.

Bencana kekeringan juga berpotensi terjadi di Linkungan Krajan, Kelurahan Bintoro, Lingkungan Cankring, Baratan Wetan, dan Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang. Kemudian di Dusun Klanceng, Desa Kamal, Kecamatan Arjasa,

Kekeringan juga berpotensi terjadi di Dusun Darungan, Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi dan Perumahan Mangli Resident, Kelurahan Sempusari, Kaliwates.

Jumlah tersebut masih bisa saja bertambah. Widodo mengimbau masyarakat yang terdampak kekeringan agar melapor ke Ketua RT atau RW setempat.

Ketua RT/RW kemudian bisa mengirimkan surat permohonan bantuan distribusi air yang dikirim ke Camat atau BPBD Jember. Selanjutnya BPBD Jember akan melakukan asesmen tingkat keparahan. Jika memang dinilai darurat, maka akan langsung dikirimkan bantuan air bersih.

Namun, jika tidak terlalu darurat, maka petugas BPBD Jember akan memprioritaskan yang lebih darurat di lokasi lain.

Sejauh ini, BPBD Jember telah menyalurkan air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan sebanyak 518.000 liter. Kebutuhan air bersih di daerah terdampak kekeringan juga dibantu oleh PMI Jember, Polres Jember dan instansi lain.

“Kami terus melakukan asesmen dan koordinasi dalam penanganan bencana kekeringan. Distribusi air bersih dilakukan dengan melakukan pipanisasi, pemasangan tandon, dan pembagian jeriken,” kata Widodo.

Widodo mengimbau masyarakat selama masih musim kemarau agar menghemat air. Warga juga diimbau selalu menyimpan cadangan air bersih dan makanan.

“Kami juga mengimbau masyarakat meningkatkan kepedulian antar sesama, terutama saat melihat tetangga yang terdampak kekeringan bisa dibantu,” pungkasnya.

Sementara Staf Markas PMI Jember M. Faiturrohman mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat sebanyak 390.000 liter. Pada Kamis, 26 Oktober 2023 kemarin, PMI Jember menyalurkan air bersih di RT 3 RW 12 Perumahan New Rengganis 2 Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari.

PMI Jember mencatat ada 90 rumah yang terdampak di Perumahan New Rengganis 2 ditambah warga sekitar sebanyak 200 KK.

“Harapan ke depan bisa tiap hari droping airnya, di perumahan ini yang terdampak 90 rumah yang ditempati, belum termasuk warga sekitar. Total ada sekitar 200 KK bersama warga kampung sekitar perumahan,” ujarnya.

PMI Jember mendistribusikan 22 trip atau 10.000 litr air atas petunjuk dan hasil koordinasi dengan BPBD Jember. Selain di lokasi tersebut, PMI Jember juga rutin mendistribusikan air ke beberapa lokasi.

Di antaranya lingkungan Tegal watu RT 02/RW 08 untuk 70 KK, RT 03/RW 08 untuk 80 KK. Kemudian  RT 04/RW 08 dengan warga terdampak  43 KK sebanyak 154 Jiwa. RT 01/RW 08, Kelurahan Patrang, Kecamatan Patrang warga terdampak 4 KK.

Ketua RT 3 RW 12 Perumahan New Rengganis, Wisnu Sugih Hartono mengatakan warganya mulai mengalami kesulitan air sejak Agustus 2023. Kondisi sumur milik warga perumahan sudah banyak yang mengering.

“Kekeringan mulai Agustus, ada beberapa warga yang kekurangan air. Kedepannya harapan kami ada penyaluran air bersih terus seperti ini ke  Perumahan New Rengganis 2. Air sumur warga ada yang habis, baru terjadi tahun ini saja tahun sebelumnya tidak pernah terjadi,” ujarnya.

 

Sumber : ngopibareng.id

Baca Juga : Pengaspalan Ulang Ruas Jalan di Surabaya, Target Selesai 2026

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakPengaspalan Ulang Ruas Jalan di Surabaya, Target Selesai 2026
Artikulli tjetërTak Digunakan Sesuai Fungsi, Rusunawa Grudo Surabaya Disegel Satpol PP

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini