Warta21.com – Surabaya yang dikenal hari ini merupakan sebuah kota di Provinsi Jawa Timur. Namun, pada masa penjajahan Belanda, terdapat daerah bernama Kabupaten Surabaya.
Akun Instagram @lovesuroboyo membagikan sebuah video terkait Kabupaten Surabaya di masa silam. Video itu membukakan informasi seputar Kabupaten Surabaya bagi masyarakat luas yang selama ini hanya mengenal Surabaya sebagai kota.
“Kabupaten Surabaya meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Sidoarjo saat ini. Kabupaten Surabaya merupakan ibu kota Karesidenan Surabaya,” dikutip dari akun Instagram @lovesuroboyo, Kamis (11/5/2023).
Dipimpin 2 Bupati
Pada masa penjajahan Belanda, Kabupaten Surabaya dipimpin oleh dua bupati yakni Bupati Kasepuhan dan Bupati Kanoman. Jabatan tertinggi di Kabupaten Surabaya ini dijabat oleh orang pribumi.
Sementara itu, Kepala Residen Surabaya kala itu dipimpin oleh orang Belanda sebagai pihak yang melakukan kolonialisasi di Tanah Air.
Kabupaten Surabaya terdiri dari tiga Kawedanan (Distrik) yaitu Distrik Kota, Distrik Djabakota, dan Distrik Goeneng-kendeng. Adapun Karesidenan Surabaya terdiri dari dua daerah yakni Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.
Pada tahun 1934, Kabupaten Gresik dilebur menjadi satu dengan Kabupaten Surabaya, setelah sebelumnya Kabupaten Sidayu bergabung dengan Kabupaten Gresik.
Jadi Kabupaten Gresik
Perintah Decentralisatie-wet Staatblad 1903 Nomor 329 memutuskan wilayah Kota Surabaya menjadi Gemeente Surabaya. Selanjutnya, pada tahun 1950, pemerintah Republik Indonesia menetapkan pusat Kabupaten Surabaya berada di Kota Gresik.
Pda tahun 1964 Kota Madya (Gemeente) Surabaya memekarkan wilayahnya dengan mengambil Distrik Djabakota dan sebagian Distrik Goenoeng-kendeng yang awalnya merupakan bagian dari Kabupaten Surabaya. Sepuluh tahun kemudian, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 1974, Kabupaten Surabaya diubah namanya menjadi Kabupaten Gresik.
Perubahan Status Administrasi Gresik dari Kabupaten Surabaya menjadi Kabupaten Gresik pada tahun 1974 di latar belakangi oleh berbagai faktor. Kabupaten Gresik yang disahkan menjadi kabupaten baru pada tanggal 27 Februari 1975 otomatis membuat nama Kabupaten Surabaya terhapus.
Bupati pertama Gresik, Soefelan, langsung menggalakkan proyek pembangunan sarana prasarana di wilayah setempat dengan tujuan menunjang kemajuan Kabupaten Gresik pasca ditetapkan sebagai daerah mandiri. Pengaruh positif juga tampak pada sektor industri, tercatat ada 10 pabrik yang dibangun setelah Gresik menjadi kabupaten yakni terdiri dari Pabrik Milik Asing (PMA) dan Pabrik Milik Dalam Negeri (PMDN).
Sumber : merdeka.com
Baca Juga : Hari Perawat Sedunia, Riska Tetap Pilih Rawat Pasien Covid-19 Meski Punya Asma