Sejumlah orang ikut mengangkat peti jenazah almarhum Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J saat pembongkaran makam di Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi, Rabu (27/7/2022). (antara foto).

Warta21.com- Kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat yang penuh misteri ini cukup menjadi perhatian publik. Bahkan, publik pun ingin mengetahui hasil autopsi Brigadir J tersebut.

Hasil Autopsi dari Tim Forensik

Meskipun hasil autopsi dari Tim Forensik masih akan dirilis beberapa minggu lagi. Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak membeberkan luka-luka yang diyakini dialami kliennya.

Adapun luka-lukanya berupa adanya perekat semacam penempelan lem di bagian kepala, retakan di bagian tengkorak enam, retakan di leher ke aras bibir hingga otak yang berpindah ke bagian dada dekat perut.

“Terdapat plastik ketika diangkat ada jaringan otak. Jadi otak ada di dada. Apakah ini standarnya forensik, saya enggak paham,” kata Kamaruddin membacakan laporan yang ia terima.

Ekshumasi atau autopsi ulang pada jenazah Brigadir J pun dilakukan di RSUD Sungai Bahar, Jambi, pada Rabu, 27 Juli 2022. Setelah diautopsi ulang, jenazah Brigadir J dimakamkan secara kedinasan Polri.

Pernyataan Pengacara Brigadir J Terkait Otak Pindah ke Perut

Kuasa hukum menunjukkan bukti bekas luka lilitan di leher Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Mabes Polri, Jakarta Selatan. (foto: tribunnews.com).

Pernyataan pengacara Brigadir J terkait otak pindah ke perut ini pun cukup menarik perhatian publik. Tak sedikit publik yang mungkin penasaran dengan proses autopsi.

Prosedur Medis dilakukan Untuk Mencari Tahu Penyebab Orang Itu Meninggal

Autopsi merupakan prosedur media untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh pada tubuh orang yang sudah meninggal. Prosedur medis ini biasanya dilakukan untuk mencari tahu penyebab orang itu meninggal, terutama bila kematiannya tidak wajar.

Prosedur yang dilakukan oleh dokter forensik ini harus dilakukan secepat mungkin, sekitar 2 hingga 3 hari setelah kematian seseorang.

Langkah pertama, dilansir dari Hellosehat, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan eksternal tubuh, mulai dari tinggi dan berat badan, bentuk gigi, warna mata, dan luka gores.

Dokter kemudian akan melakukan pembedahan untuk memeriksa kondisi organ dalam tubuhnya, seperti jantung, ginjal hingga otak. Pembedahan ini juga dilakukan untuk mencari tahu adanya kerusakan organ.

Pada proses pembedahan organ tubuh ini, kulit dan jaringan di bawahnya akan dipisahkan. Lalu, tulang rusuk didepan dilepas agar lebih mudah mengambil setiap organ tubuh.

Pada pembedahan organ otak, dokter biasanya akan melakukan potongan pada kepala dari satu telinga ke telinga lainnya.

Setelah itu, mereka akan mengambil bagian tengkorak untuk diangkat lebih dulu dan otak akan terlihat jelas.

Organ-organ tubuh yang sudah diangkat atau dikeluarkan ini akan diperiksa dengan mata telanjang hingga pemeriksaan mikroskop yang memakan waktu lama.

Setelah proses pemeriksaan selesai, organ tubuh yang diambil ini akan dikembalikan ke dalam tubuh lagi atau disimpan dalam toples untuk keperluan penelitian.

Jika semua prosesnya sudah selesai, tubuh jenazah bersama organ-organ yang dikeluarkan tadi dijahit untuk dikembalikan ke pihak keluarga.

Baca Juga: Gus Samsudin: Padepokan Saya Hanya di Tutup Sementara!

sumber: suara.com. dan beberapa sumber.

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakGus Samsudin: Padepokan Saya Hanya di Tutup Sementara!
Artikulli tjetërDinkes Surabaya Siapkan 20.000 Vaksin Booster Kedua!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini