Warta21.com – Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan saat arus mudik dan arus balik lebaran 2023. Diltlantas Polda Jawa Timur telah menyiapkan skema penanganan kemacetan dan menekan angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas).
Direktur Lalu Lintas ( Dirlantas ) Kombes Pol M Taslim Chairuddin mengatakan, pada lebaran 2023 akan ada lebih kurang 24 juta orang yang masuk ke Jawa Timur. Ia pun membaginya menjadi jalur arteri dan jalur tol.
Untuk jalur tol, ia tidak mempersoalkan sebab jumlah pemudik hanya tersisa 19%. Sehingga kapasitas jalan diprediksi masih menampung.
“Yang jadi persoalan ini jalur arteri, setelah keluar tol seakan-akan bottleneck atau kemacetan,” katanya, Jumat (14/4/2023).
Lanjut Ditlantas Polda Jatim, setiap Polres di Jawa Timur harus membentuk Tim Urai untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan.
“Masing-masing Polres akan membentuk Tim Urai yang tugas pokoknya adalah fokus mengurai apabila ada kemacetan,” tandasnya.
Selain itu, ia juga sudah menyiapkan jalur alternatif. Bahkan untuk jalur tol, pihaknya menerapkan sistim one way mulai KM 54. Sehingga sebelum masuk ke Jawa Timur atau dua kilo meter sebelum perbatasan Ngawi telah disiapkan One Way sampai Surabaya.
Dirlantas Polda Jatim berharap, untuk memaksimalkan upaya itu, perlu ada kerjasama dari masyarakat. Menurutnya, upaya yang dilakukan tanpa dukungan dari masyarakat yang langsung di lapangan tentu tak akan berhasil.
Ia juga berharap ada pemakluman, sebab penduduk Jatim ada 40 juta jiwa, kalau ketambahan penduduk sekitar 20 juta jiwa, maka 60 juta yang akan di Jatim dengan mobilitasinya.
“Target saya ke anggota, arus lalu lintas harus tetap jalan meskipun kecepatannya berkurang,” tegas Kombes Pol M Taslim Chairuddin.
Kombes Taslim menambahkan, jika masyarakat tidak mau bersabar, dikhawatirkan terkunci, sehingga maju dan mundur tidak bisa.
“Sendatan arus pasti ada, kami minta ada kesadaran dan kesabaran dari masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, Kombes Pol M Taslim Chairuddin juga menjadikan atensi adanya penurunan laka lantas di jalan tol. Karena posisi Jatim ada di ujung atau di titik-titik lelah. Berdasarkan data analisa dan evaluasi (anev) lakalantas di 2021 tercatat sebanyak 503 kasus.
Sementara di tahun 2022 angka kecelakaan lalu lintas naik menjadi 836 kasus, sehingga ada kenaikan 64% lebih. Pada 2023 ada peningkatan arus sampai dengan 30% jumlah pemudik. Maka, semakin tinggi mobilisasi masyarakat di lapangan, kecelakaan lalu lintas juga masih tinggi.
“Kami sudah meminta rekan Jasa Marga supaya di titik-titik rawan dipasang speed trap, Insya Allah itu dipasang. Karena di titik rawan di jalan tol, pengemudi kecepatan tinggi dan cuaca gelap dan lampu penerangan kurang,” ungkapnya.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol M Taslim Chairuddin menyampaikan, jangan sampai tujuan mudik malah tak sampai tujuan,malah ke tempat lain.
“Akan tetapi dikesempatan yang baik, saya tetap berharap ada kerja sama yang baik dari masyarakat. Kami sifatnya hanya melakukan upaya, nantinya kembali lagi kepada pengguna jalan itu sendiri,” pungkasnya.
Sumber : newssatu.com
Baca Juga : Kecelakaan Beruntun Truk di Tol Semarang-Solo, 6 Orang Tewas