Warta21.com – Kuliner khas Thailand mempunyai tempat tersendiri bagi warga Surabaya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya restoran di Kota Pahlawan yang secara khusus menyediakan kuliner Thailand dan tak pernah sepi pengunjung. Cita rasa masakan Thailand yang tak berbeda jauh dengan kuliner Surabaya menjadi salah satu alasan banyaknya peminat kuliner asal Negeri Gajah Putih di Kota Pahlawan.
“Masakan Thailand rasanya hampir tidak berbeda jauh dengan di Surabaya yang masyarakatnya banyak suka makanan pedas, asam, dan gurih,” jelas Chef Sulistyo Suryo Negoro, Chef de Cuisine (CDC) Hotel JW Marriott Surabaya, saat ditemui Basra disela acara kitchen takeover ‘Spicy and Flavor of Thailand’, Sabtu (24/6).
Sulistyo melanjutkan, ada beberapa kuliner Thailand yang cukup familiar bagi warga Surabaya. Selain Tom Yam Soup, ada juga Pad Thai Kwetiau yakni olahan kwetiau dengan cita rasa asam. “Pad Thai Kwetiau itu berupa kwetiau goreng dan di Thailand biasanya banyak dijumpai di pinggir-pinggir jalan. Seperti mi kluntung kalau di sini,” ujarnya.
Sulistyo mengungkapkan, di Surabaya untuk kuliner Thailand memiliki peminat dari beragam latar belakang usia. Hal ini berbeda dengan kuliner Korea Selatan yang saat ini banyak dijumpai sebagai street food di Surabaya.
“Di Surabaya, kuliner Korea ini booming karena adanya demam K-Pop ya. Jadi peminatnya banyak dari kalangan anak muda yang memang pecinta K-Pop. Berbeda dengan kuliner Thailand yang sudah cukup lama familiar di Indonesia, termasuk Surabaya. Misalnya Tom Yam itu, kan itu dari Thailand ya,” paparnya.
Tingginya peminat kuliner Thailand inilah yang mendorong JW Marriott menghadirkan kuliner Thailand hingga akhir bulan ini. Lewat program kitchen takeover ‘Spicy and Flavor of Thailand’ warga Surabaya akan dimanjakan dengan ragam kuliner khas Thailand olahan chef yang didatangkan langsung dari Bangkok, Chef Khun Ploy.
Selain Tom Yam dan Pad Thai Kwetiau, kuliner khas Thailand yang dihadirkan antara lain Pla Tod Nam Pha (ikan seabass goreng dengan saus mangga hijau), atau Massaman Nua (daging sapi rebus), Sago Kaw Pood (sagu jagung dengan santan), hingga Bau Loy (nasi ketan dengan santan).
Sumber : kumparan.com
Baca Juga : Kakak adik pengusaha muda asal Surabaya perlebar jangkauan lini usaha
Silahkan berkomentar