Pameran batik khas Kota Surabaya, pagelaran musik yang menampilkan guestar Ibu kota, permainan tradisional, fashion show, wisata kuliner, lomba foto, UMKM dan masih banyak acara menarik lainnya. Acaranya akan dimulai dari pukul 15.00 - 21.00 WIB. (Foto: surabaya.go.id).

Warta21.com, Surabaya- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan batik khas Kota Pahlawan, Jawa Timur, yang dipamerkan di Karnaval Nang Tunjungan bisa diekspor ke mancanegara.

Motif Batik Khas Kota Surabaya

Motif batik khas Kota Surabaya menjadi pengenal atau ikon bagi Kota Pahlawan. Karena itu, pemkot berencana untuk mengembangkan motif batik khas Kota Surabaya untuk dipasarkan ke mancanegara,” kata Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Senin (31/10).

Menurut dia, kegiatan Karnaval Nang Tunjungan yang digelar oleh Pemkot Surabaya bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Surabaya dan Bank Jatim di sepanjang Jalan Kunjungan, Surabaya, Minggu (30/10) malam sukses memikat hati warga Surabaya dan sekitarnya.

Tidak terkecuali beberapa Kepala Daerah di kawasan Gerbangkertasusila meliputi Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan, yang juga hadir di acara tersebut.

Karnaval Nang Tunjungan

Cak Eri panggilan akrabnya mengatakan, melalui Karnaval Nang Tunjungan, Pemkot ingin memperkenalkan motif batik khas Kota Surabaya dengan menggerakkan para UMKM. Sekaligus pula untuk memamerkan dan memperagakan busana batik karya dari para desainer UMKM Kota Surabaya.

Motif batik yang diperkenalkan adalah hasil karya dari 16 pembatik dan 14 desainer UMKM asal Kota Surabaya. Adapun motif batik meliputi motif Sparkling Surabaya, Gembili Wonokromo, Remo Surabayan, Abhi Boyo, Kembang Bungur, dan Doro Kidungan.

Bahkan yang menarik, batik yang digunakan kepala daerah juga kombinasi dari kain tenun dari Gresik, Lamongan, Mojokerto hingga Sidoarjo.

”Alhamdulillah ini menunjukkan batik Surabaya sudah bisa dimasukkan ke daerah lainnya. Kami sekarang sudah memiliki ciri khas dan Insya Allah batik itu akan terus kami kembangkan sampai bisa ekspor ke negara lainnya,” ujarnya.

Cak Eri menjelaskan pada pengembangan batik khas Kota Surabaya tersebut, telah dikombinasikan dan dipadu padankan dengan motif batik khas Kabupaten Gresik dan Lamongan yang memiliki kain tenun.

“Kami sudah kerja sama dengan Gresik dan Lamongan karena di sana ada tenun. Nanti, Insya Allah batiknya itu seperti dipakai kepala daerah lain dikombinasikan, ada tenun dan ada batiknya Surabaya. Kami akan kembangkan untuk menaikkan kemampuan UMKM Surabaya,” kata Cak Eri.

Baca Juga: Hari Batik.. Pemkot Surabaya Berencana Gelar ‘Karnaval Nang Tunjungan’!

sumber: surabaya.go.id, jawapos.com, dan beberapa sumber.

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakBeberapa Kesaksian Halloween di Itaewon Yang Berujung Tragedi!
Artikulli tjetërHasil Premier League Pekan Ke-14 2022-2023, Leeds Kalahkan Liverpool!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini