Istilah “sirina pacce” yang diucapkan Denny Sumargo kepada Farhat Abbas dalam sebuah unggahan atau percakapan di media sosial, sempat menjadi sorotan publik. Meskipun terdengar asing bagi banyak orang, “sirina pacce” sebenarnya merupakan frasa yang berasal dari bahasa daerah, lebih tepatnya bahasa Makassar, yang digunakan di Sulawesi Selatan.
Tertarik baca berita lainya,kunjungi kami di googlenews
Makna “Sirina Pacce”
Dalam bahasa Makassar, “sirina pacce” memiliki arti yang cukup kasar dan bisa dianggap sebagai sebuah kata-kata sindiran atau hinaan. Secara harfiah, istilah tersebut bisa diartikan sebagai ungkapan yang merujuk pada seseorang yang dianggap “bodoh” atau “gampang diperdaya”.
Kata “sirina” dalam bahasa Makassar berarti “bodoh” atau “dungu”, sementara “pacce” berarti “diperdaya” atau “tertipu”. Jadi, secara keseluruhan, “sirina pacce” bisa diartikan sebagai “orang yang mudah dibodohi” atau “orang yang gampang ditipu”.
Konteks Penggunaan dalam Kasus Denny Sumargo
Denny Sumargo mengucapkan frasa ini kepada Farhat Abbas dalam sebuah video atau unggahan yang berkaitan dengan perseteruan atau perdebatan antara keduanya. Penggunaan istilah ini jelas sangat bernuansa sindiran dan bisa dianggap sebagai serangan verbal yang bertujuan untuk merendahkan atau mengkritik seseorang.
Bagi orang yang tidak familiar dengan bahasa Makassar, mungkin akan merasa bingung atau terkejut dengan penggunaan frasa tersebut, karena terdengar tidak lazim di tengah percakapan sehari-hari. Namun, bagi mereka yang mengerti atau berasal dari daerah Sulawesi Selatan, frasa ini mungkin lebih mudah dipahami dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk menunjukkan rasa kesal atau merendahkan seseorang.
baca juga : Pembacokan di Pulosari Surabaya, Seorang Pria Tewas, Polisi Sedang Dalami Kasus
Reaksi Publik dan Dampaknya
Setelah Denny mengucapkan “sirina pacce” kepada Farhat Abbas, pernyataan tersebut menuai perhatian publik, terutama di media sosial. Beberapa netizen mengecam penggunaan kata-kata kasar tersebut, sementara yang lain mungkin menilai bahwa Denny sedang meluapkan emosinya dalam konfrontasi dengan Farhat.
Farhat Abbas sendiri, sebagai pihak yang merasa tersinggung, kemudian menganggap pernyataan tersebut sebagai bentuk pencemaran nama baik, yang akhirnya mendorongnya untuk melaporkan Denny ke pihak berwajib. Laporan Farhat ini menjadi topik hangat, dengan banyak yang menyoroti bagaimana penggunaan bahasa atau istilah tertentu di media sosial bisa berujung pada masalah hukum jika dianggap sebagai penghinaan atau pencemaran nama baik.
Secara keseluruhan, “sirina pacce” adalah sebuah istilah dari bahasa Makassar yang digunakan Denny Sumargo untuk menyindir atau merendahkan Farhat Abbas. Frasa ini mengandung konotasi yang cukup kasar, yang menandakan bahwa seseorang dianggap bodoh atau mudah ditipu. Penggunaan kata ini dalam konteks perseteruan keduanya menambah ketegangan antara mereka, yang akhirnya berbuntut pada laporan hukum dari Farhat Abbas.