RAGAM ETNIS: Pernah menjadi bagian dari Kota Surabaya, Gresik berdiri sendiri pada 1974. (Guslan Gumilang/Jawa Pos)

Warta21.com –  Gresik dikenal sejak abad ke-11 ketika menjadi pusat perdagangan dunia. Kala itu Gresik disebut sebagai Kota Bandar yang dikunjungi banyak pedagang Tiongkok, Arab, Gujarat, Kalkuta, Siam, Bengali, hingga Campa.

Namun, siapa sangka nama Gresik memiliki arti gunung di tepi pantai.

Saat masih berdiri sendiri, saat Nusantara masih masuk era kerajaan, nama Gresik muncul yang diambil dari topografi wilayahnya. Kata Gresik berasal dari kata Giri Gisik yang berarti gunung di tepi pantai.

’’Saat itu masih berdiri sendiri, ada kadipaten Tandes, di sini ada Giri Kedaton,’’ ucap Kris Aji, sejarawan Gresik.

Kris menyebutkan, arti penamaan Gresik yang berarti Giri Gisik itu dikemukakan Thomas Stamford Raffles. Kemudian, di masa kolonial, nama Gresik dinamai Grissee.

’’Nama Gresik sendiri sudah terkenal sejak zaman perdagangan internasional, juga saat persebaran agama Islam di tanah Jawa,” imbuhnya.

Era itu sebelum Gresik menjadi bagian dari Surabaya. Kemudian, pada 1974, Gresik melaksanakan pemerintahannya sendiri. Hal itu mengacu PP Nomor 38 Tahun 1974. Saat itu namanya berubah menjadi Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik.

’’Sampai saat ini, Gresik memiliki sejarah panjang saat menjadi Bandar Grissee. Saat era perdagangan internasional, Gresik sudah terkenal karena wilayahnya yang strategis berada di pantai,’’ ujarnya.

Sumber : jawapos.com

Baca Juga : Perputaran Ekonomi Capai Rp12 T, Surabaya Shoping Festival 2023

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakPerputaran Ekonomi Capai Rp12 T, Surabaya Shoping Festival 2023
Artikulli tjetërKapolda Sulteng Disentil “Kurang Piknik” , Sebut ABG 16 Tahun Diperkosa 11 Pria sebagai Kasus Persetubuhan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini