Warta21.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera melakukan penataan kawasan wisata kota tua di wilayah Surabaya utara. Tujuan dari penataan itu, adalah untuk meningkatkan daya tarik wisata lokal dan perekonomian di Kota Pahlawan.
Setelah sukses menyulap kawasan Tunjungan menjadi Tunjungan Romansa, dan Balai Pemuda menjadi Alun-Alun Suroboyo, kini Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi merambah ke kawasan Jalan Karet, Jembatan Merah, dan sekitarnya, untuk dijadikan tempat wisata kota tua.
”Saya menargetkan, sebelum 31 Desember sudah harus jadi. Karena nanti Jalan Karet dan sekitarnya itu rencananya mau dibuat paving (dipasang paving),” kata Wali Kota Eri.
Rencananya, nama yang diusung untuk kawasan kota tua adalah Suroboyo Kutho Lawas. Nantinya, ada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) aneka olahan kopi yang berjajar di sepanjang Jalan Karet.
”Kopi-kopi barista di Tunjungan itu nanti ada di sana. Nantinya, bangunan-bangunan yang dilewati ada di sana (Jalan Karet) didata, seperti yang ada di Tunjungan,” ujar Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri meminta kepada Kepala Bidang (Kabid) Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya Iman Kristian untuk menyiapkan konsep Suroboyo Kutho Lawas. Dia meminta kepada Iman, agar membedakan ornamen yang ada di wisata Suroboyo Kutho Lawas, agar tidak sama seperti Tunjungan Romansa.
”Lampunya dibuat berbeda ya, ojo koyok (jangan seperti) Tunjungan. Parkirnya ditata, nanti kalau malam diatur arusnya (lalu lintas) bagaimana, saya minta minggu kedua Oktober sudah harus ada gambaran yang jadi, sehingga nanti pertengahan Oktober-Desember kita eksekusi,” ucap Eri.
Wali kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu yakin, ketika wisata kota tua itu dibuka, dipastikan bakal ramai dan menarik banyak wisatawan untuk berkunjung. Diharapkan tempat-tempat wisata di Kota Surabaya ke depan bisa saling terintegrasi satu sama lain melalui wisata air susur sungai.
Dia menambahkan, di kawasan kota tua juga akan ada wisata susur sungai yang bisa saling terkoneksi dengan tempat-tempat wisata lain. Seperti Monumen Kapal Selam, Alun-Alun Suroboyo, Tunjungan Romansa, Rumah Bung Karno, Kya-Kya, hingga ke kawasan kota tua.
”Malam tahun baru pasti ruame, nggak iso bayangno ramene (tahun baru pasti ramai, nggak bisa bayangkan ramainya). Nah, dengan adanya ini, pasti keramaian itu akan terpecah,” jelas Eri.
Sumber : jawpaos.com
Baca Juga : Intip Gaji CPNS & PPPK 2023 di 4 Instansi Ini