LINGKUNGAN ASRI: Foto udara kawasan Taman Surya yang hingga Sabtu (1/4) masih dimanfaatkan warga untuk melakukan berbagai aktivitas seperti berolahraga dan bermain. (Alfian Rizal/Jawa Pos)

Surabaya, Warta21.com – Ketersediaan taman sebagai ruang terbuka hijau (RTH) terus menjadi perhatian Pemkot Surabaya. Tahun ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya tidak hanya melakukan peremajaan taman. Mereka juga menambah fasilitas dan mengembangkan taman baru.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati DLH Surabaya Myrna Augusta Aditya Dewi mengatakan, tahun ini ada tiga penambahan taman aktif baru berskala kelurahan. Pengembangan taman tersebut berasal dari pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD 2022. ”Realisasi pengerjaannya tahun ini,” katanya kemarin (1/4).

Myrna menjelaskan, tiga taman tersebut tersebar di beberapa wilayah. Yakni, Jalan Tales, Kecamatan Wonokromo; Jalan Kutisari Indah; serta Pondok Benowo Indah (PBI). Setiap taman dianggarkan Rp 200 juta. Targetnya, triwulan kedua setelah Lebaran taman anyar mulai dikerjakan.

Sebelum menetapkan pengembangan taman, DLH melakukan verifikasi ke lapangan. Ada beberapa kriteria yang membuat usulan akhirnya diterima. Di antaranya, taman harus dibangun di lahan aset pemkot, kondisi lingkungan sekitar, luas tanah, hingga peruntukan tanah.

”Sering kali kami berkoordinasi dengan badan pengelolaan keuangan dan aset daerah (BPKAD), badan pendapatan daerah (bapenda), hingga dinas perumahan rakyat dan kawasan permukiman serta pertanahan (DPRKPP) untuk mengkroscek peruntukan lahan aset terlebih dulu,” jelasnya.

Selain itu, tahun ini DLH akan menambah fasilitas di empat taman berskala kota. Yaitu, Taman Mozaik, Taman Tanah Kali Kedinding di dekat SMAN 19 Surabaya, Taman Apsari, dan Taman Harmoni. Penambahan fasilitas bertujuan untuk menarik minat berkunjung masyarakat. ”Kami tambahkan fasilitas bermain anak,” paparnya.

Pihak DLH menganggarkan dana Rp 200 juta untuk penambahan fasilitas. Mereka juga mengajak perusahaan turut membantu penambahan fasilitas taman melalui corporate social responsibility (CSR).

”Itu dilakukan untuk mempercepat realisasi penambahan fasilitas,” jelasnya. Target pengerjaan penambahan fasilitas tersebut rampung sebelum akhir tahun. ”Penambahan fasilitas itu juga bekerja sama dengan DPRKPP,” lanjut Myrna.

Selain menambah fasilitas, peremajaan taman pasif di beberapa titik dilakukan. Konsep taman pasif tidak lagi berupa sarana penghijauan semata, tapi juga harus ada unsur estetiknya. Peremajaan taman pasif dilakukan serentak tiap minggu di masing-masing rayon. Peremajaan dilakukan sejak awal tahun di musim hujan agar saat kemarau tim tinggal merawat dan menyiram.

Myrna menyebutkan, setiap rayon menyiagakan enam tangki air untuk penyiraman. Masing-masing tangki berkapasitas 5.000 liter. Dalam sehari, satu truk tangki tersebut dapat mengambil air delapan kali. Total biaya yang dikeluarkan setahun untuk perawatan taman aktif dan pasif mencapai Rp 85 miliar.

Kepala DLH Agus Hebi Djuniantoro menambahkan, setiap tahun memang ada penambahan taman aktif. Hanya, saat ini fokusnya berada di dekat permukiman warga. Pemkot memanfaatkan lahan aset bekas tanah kas desa (BTKD) menjadi taman bermain. ”Jadi, kami buat tamannya di kampung-kampung,” ucapnya.

Taman dibuat bukan sekadar cantik. Melainkan dikonsep sebagai tempat bermain anak-anak. Menurut Hebi, penambahan taman bermain itu merupakan syarat menjadi kota layak anak. Hal itu juga menjadi kewajiban pemkot menyediakan area bermain bagi anak.

Dalam pengerjaan taman, DLH juga mendengar pendapat dari Forum Anak Surabaya. Setiap ada pembuatan taman, mereka dilibatkan. Desain dan fasilitas bermain di taman juga mengacu pada pendapat forum tersebut.

”Masyarakat bisa mengusulkan penambahan atau pembuatan taman bermain di wilayahnya,” ujar Hebi. Syaratnya, ada lahan BTKD kosong dan sesuai kebutuhan. Nanti tim DLH menyurvei untuk menjawab usulan itu.

Hebi menegaskan, yang terpenting masyarakat harus bertanggung jawab atas usulan dengan melakukan perawatan. Jangan sampai saat usulan diterima dan dibangun, taman tidak dirawat. Sebab, tim satgas tidak selalu bisa diandalkan karena jumlahnya terbatas. ”Kami mewanti-wanti ke RT atau RW untuk perawatannya,” katanya.

Lengkapi Sarana agar Kunjungan Warga Meningkat

FASILITAS taman di Kota Pahlawan disoroti dewan. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya meminta pemkot untuk memaksimalkan taman deng an melengkapi fasilitasnya. Sebab, banyak taman yang belum memiliki sarana lengkap seperti Taman Surya. Dengan begitu, penambahan instrumen perlu terus dilakukan agar fungsi taman lebih optimal.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menyatakan, saat ini pemkot belum berencana menambah taman berskala kota. Sebab, jumlahnya cukup banyak. ’’Untuk taman kota belum ada, namun untuk tingkat kelurahan atau RW akan ada. Seperti Kelurahan Jagir, Kecamatan Wonokromo, yang berniat menambah taman untuk aktivitas warga dan anak-anak,’’ ucap Reni kemarin (1/4).

Reni mengakui, keberadaan taman di Surabaya menjadi ikon dan keunggulan kota. ’’Kami meminta kepada pemkot agar fungsi taman yang ada ini dimaksimalkan dengan menambah fasilitasnya,’’ katanya.

Penambahan fasilitas itu diharapkan mampu menambah jumlah kunjungan warga. Makin banyak yang tertarik untuk pergi ke taman. ’’Jadi, banyak tempat pilihan untuk healing bagi warga,’’ ujar politikus PKS itu.

FASILITAS LENGKAP: Atik Prima (dua dari kanan) bersama keluarga menikmati suasana Taman Surya yang telah dibuka untuk umum, Sabtu (1/4). (Alfian Rizal/Jawa Pos)
FASILITAS LENGKAP: Atik Prima (dua dari kanan) bersama keluarga menikmati suasana Taman Surya yang telah dibuka untuk umum, Sabtu (1/4). (Alfian Rizal/Jawa Pos)

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Aning Rahmawati juga meminta pemkot lebih maksimal merawat taman yang sudah ada. ’’Tolong taman yang ada dirawat. Tanaman yang mati diganti, fasilitas yang rusak juga diperbaiki,’’ tutur Aning.

Selain itu, Aning menegaskan, pihaknya akan menolak jika pemkot menambah jumlah taman. ’’Taman yang ada sudah cukup. Banyak cara menambah ruang terbuka hijau (RTH) tanpa membebani anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD),’’ tuturnya.

Lebih lanjut, Aning menjelaskan, daripada menambah RTH, lebih baik melakukan efisiensi anggaran dengan mengarahkan pada program yang lebih membutuhkan prioritas. ’’Salah satunya, memperbaiki kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah,’’ katanya.

Masyarakat Sering Datang di Akhir Pekan

PERBAIKAN dan pengembangan taman melalui penambahan fasilitas di beberapa lokasi dipastikan berlangsung tahun ini. Bahkan, di Taman Kali Kedinding, perbaikan sudah berjalan. Tanaman yang rusak telah dibenahi.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya juga bakal menambah fasilitas taman dengan menyediakan area bermain anak hingga terapi batu refleksi. Termasuk membangun sentra wisata kuliner (SWK). Taman Mozaik juga akan mendapat penambahan sarana. Taman yang terletak di Kelurahan Wiyung itu cukup terkenal di kalangan masyarakat. ’’Kalau akhir pekan taman ramai. Orang datang untuk joging atau komunitas sepeda kumpul di sini,’’ ujar Priyo Prihatmoko, anggota Satuan Tugas Taman Mozaik DLH.

Priyo mengatakan, ada rencana menambah arena bermain di taman tersebut. Hal itu dibenarkan Camat Wiyung Budiono. ’’Iya, mau ditambah fasilitas tahun ini. Tapi, belum tahu pasti (waktu pengerjaan),’’ ucap Budiono.

Penambahan arena bermain itu bertujuan menarik minat pengunjung. Terutama anak-anak. Sebab, fasilitas yang ada masih dominan dimanfaatkan orang dewasa.

Selain menarik minat pengunjung, fasilitas bermain itu ditambahkan untuk memenuhi hak anak. Sekaligus mewujudkan kewajiban pemerintah menyediakan tempat bermain. Ilisa, salah seorang pengunjung, sependapat bahwa sarana bermain anak perlu ditambah agar taman lebih ramai. ’’Kebetulan lewat, jadi mampir dan ternyata sepi,’’ katanya. Dia menyempatkan berfoto di taman tersebut.

Sementara itu, Budi Sulistiono, warga yang kemarin mengunjungi Taman Surya, mengaku senang dengan banyaknya taman di Surabaya. Terlebih, taman dengan fasilitas lengkap seperti yang dia datangi bersama anak dan istrinya. ’’Sejak saya kecil sering bermain di berbagai taman,’’ tuturnya.

Budi berharap penambahan fasilitas di taman terus berjalan. Khususnya fasilitas bermain untuk anak. Dengan instrumen lengkap, taman yang sudah ada juga bisa menjadi pusat kegiatan masyarakat. Mulai kegiatan pendidikan hingga kesehatan. Dengan begitu, fungsi taman lebih maksimal.

SEPUTAR TAMAN DI KOTA PAHLAWAN

– Taman pasif sebanyak 775 titik lokasi dengan luas 2.070.177,96 meter persegi.

– Taman aktif berskala kelurahan sebanyak 136 titik lokasi dengan luas 94.855,56 meter persegi.

– Taman aktif berskala kota sebanyak 38 titik lokasi yang memiliki total luas 603.667,09 meter persegi.

– Luas RTH Surabaya 2.768.700,60 meter persegi.

– Untuk taman aktif berskala kelurahan, pengelolaannya dilakukan kelurahan, RW, dan RT. Perawatannya dibantu masing-masing rayon.

-Tahun ini DLH fokus merevitalisasi taman pasif, penambahan fasilitas taman aktif, dan penambahan taman aktif berskala kelurahan dari hasil pokir dewan 2022.

Diolah dari berbagai sumber

Baca Juga : Kapolda Jatim Pecat Ratusan Polisi yang Terlibat Narkoba

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakKapolda Jatim Pecat Ratusan Polisi yang Terlibat Narkoba
Artikulli tjetërMiliter Israel Serang Palestina saat Ramadhan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini