ilustrasi cek gula

Warta21.com – Tidak hanya orang dewasa, risiko diabetes terutama tipe 1 juga bisa menghantui anak-anak. Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) per Januari 2023, sebanyak 1.645 anak tercatat mengalami diabetes.

Diabetes yang mendominasi anak-anak di Indonesia adalah tipe 1. Namun, hampir 10 persen anak mengalami diabetes tipe 2 yang kerap dikaitkan dengan gaya hidup dan pola makan tidak sehat.

IDAI menyebutkan, anak-anak yang didiagnosis diabetes tersebar di 15 kota. Tercatat, Jakarta dan Surabaya menjadi titik kasus diabetes anak terbanyak di Indonesia.

Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI, Muhammad Faizi mengatakan bahwa masih banyak orang tua yang belum paham dan sadar tentang penyakit diabetes anak. Umumnya, mereka mengabaikan gejala-gejala awal. Sebagian besar baru membawa anak ke fasilitas kesehatan (faskes) ketika kondisinya sudah sangat parah.

“Sering sekali 60-70 persen orang tua saat datang anak sudah parah, jadi sesek (sesak) tidak sadar, darahnya asam sekali, dan biasanya sudah koma,” kata Faizi,  Kamis (23/2/2023).

Gejala diabetes pada anak

1. Banyak Minum

Faizi mengatakan, orang tua mulai harus waspada ketika anak sering merasa kehausan, tetapi intensitas minumnya melebihi batas normal. Sebab, anak banyak minum bisa menjadi salah satu gejala diabetes dini.

2. Sering Buang Air Kecil

Selain banyak minum, salah satu gejala anak terkena diabetes adalah jadi lebih sering buang air kecil (kencing). Bahkan, anak bisa mengompol di usianya yang sudah cukup besar. Faizi menyatakan, kadar gula darah yang melonjak membuat pengeluaran urin lebih banyak. Hal inilah yang membuat anak lebih sering kencing dari biasanya.

3. Mudah Lapar tapi Berat Badan Turun Drastis

Anak yang mengalami diabetes cenderung lebih mudah lapar dan banyak makan. Namun, berat badannya justru menurun drastis.

Faizi mengungkapkan, hal ini bisa terjadi karena gula darah tidak dapat masuk ke sel akibat kurangnya insulin sehingga sel-sel tubuhnya tidak memiliki energi untuk beraktivitas. Oleh karena itu, rasa lapar pun lebih mudah datang.

“Gula di dalam darah tetap tidak dapat masuk ke sel. Jaringan lemak dan otot tubuh dipecah sebagai bahan energi untuk tubuh, sehingga terjadilah penurunan berat badan,” jelas Faizi.

Sumber :  cnbcindonesia.com

Baca juga : Dinkes Kota Surabaya Catat 55 Kasus HIV di Derita Oleh Anak-Anak!
Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakDinkes Kota Surabaya Catat 55 Kasus HIV di Derita Oleh Anak-Anak!
Artikulli tjetërPenyebab Munculnya Gatal-gatal di Malam Hari

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini