Foto: Tembok besar China. AP/

Warta21.com – Bangunan yang ada di bumi, ternyata ada yang tampak dari luar angkasa, lho. Namun meskipun bangunannya panjang, tembok China tidak masuk dalam daftar.

Mantan Komandan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Chris Hadfield mengatakan bahwa tembok besar China terlalu sempit untuk terlihat dari luar angkasa. Selain itu, bangunan juga mengikuti kontur dan warna alami dari geografinya.

Namun ada beberapa bangunan yang bisa dilihat langsung oleh para astronaut dari luar angkasa, ungkapnya. Ini bisa dilakukan tanpa bantuan apapun alias dengan mata telanjang.

Sebagai informasi, wilayah luar angkasa merujuk pada Garis Karman yang membatas antara atmosfer Bumi dan antariksa. Lokasinya 100 kilometer di atas permukaan Bumi.

Berikut daftar bangunan yang bisa dilihat dari antariksa dengan mudah:

1. Palm Jumeirah Dubai

Matahari terbit di atas kota di The Palm Jumeirah di Dubai, Uni Emirat Arab, Minggu (10/4/2022). (Photo by Laszlo Szirtesi/Getty Images)Matahari terbit di atas kota di The Palm Jumeirah di Dubai, Uni Emirat Arab, Minggu (10/4/2022). (Photo by Laszlo Szirtesi/Getty Images)

Pulau buatan di Dubai ini bisa terlihat dengan jelas dari Garis Karman oleh NASA. Astronaut di ISS juga bisa melihatnya menggunakan lensa 800 mm. ISS sendiri mengorbit dengan ketinggian sekitar 400 km di atas permukaan laut.

2. Piramida Giza

Piramid Mesir (AP Photo/Maya Alleruzzo)Piramid Mesir (AP Photo/Maya Alleruzzo)

Terdapat dua pendapat yang bertolak belakang soal hal ini. Tim Peake, astronaut asal Inggris, mengklaim bangunan tersebut tak bisa terlihat meski struktur masifnya bisa terlihat dengan jelas dengan lensa 800mm.

Namun mantan astronaut NASA dan komandan ISS, Leroy Chiao memiliki pendapat berbeda. Dia mengatakan bisa melihat piramida saat berada di orbit.

“Ada banyak yang bisa dilihat dari ISS, bahkan dengan mata telanjang,” ucapnya. “Misalnya pernah menemukan piramida besar dengan telefoto dan bisa memilih dua yang besar dengan mata telanjang, selama pencahayaan dan kondisi cuaca baik, sebagai dua titik kecil”

3. Three Gorges Dam

In this image made with fisheye lens and provided by Xinhua News Agency, floodwaters are discharged at the Three Gorges Dam in central China's Hubei province on Sunday, July 19, 2020. Authorities in the neighboring province of Anhui blasted a dam Sunday to release surging waters behind it amid widespread flooding across the country that has claimed scores of lives. (Xiao Yijiu/Xinhua via AP)Foto: Banjir China (AP/Xiao Yijiu)

Bendungan raksasa di Sungai Yangtze China itu bisa terlihat dari luar angkasa. Three Gorges Dam memiliki tinggi 185 meter dengan panjang lebih dari 2 km.

Bangunan tersebut merupakan fasilitas penghasil listrik terbesar dunia, dan disebut sebagai bendungan pembangkit listrik tenaga air termahal yang pernah dibangun.

4. Bingham Canyon Mine

Tambang tembaga di Bingham Canyon, Utah, Amerika SerikatFoto: CC0
Tambang tembaga di Bingham Canyon, Utah, Amerika Serikat

Tambang yang terletak 32 km tenggara Salt Lake City disebut juga terlhat jelas di antariksa. Disebut Bingham Canyon bisa terlihat dari Garis Karman tanpa alat bantu, serta dari pesawat ulang alik yang terbang 305-531 km di atas permukaan laut.

Ujung langit

Letak batas langit dan antariksa disebut sebagai Garis Karman. Garis Karman diketahui dinamai oleh Theodore von Karman, seorang fisikawan keturunan Amerika-Hungaria pada 1957. Dia merupakan orang pertama yang mencoba mendefinisikan batas antara bumi dengan antariksa.

Garis Karman tersebut bertujuan bukan hanya untuk batas pesawat terbang, namun juga untuk ilmuwan dan insinyur yang tengah meneliti bumi lewat pesawat antariksa dan satelit yang mengorbit bumi.

“Garis Karman merupakan perkiraan wilayah yang menunjukkan ketinggian di mana satelit bisa mengorbit Bumi tanpa terbakar atau jatuh dari orbit sebelum mengelilingi Bumi setidaknya sekali,” jelas Katrina Bossert selaku fisikawan luar angkasa Arizona State University, dikutip dari Live Science, Minggu (18/12/2022).

Bossert menjelaskan ada berbagai faktor menentukan berapa banyak hambatan udara. Ini seperti ukuran dan bentuk satelit.

Dengan begitu akan berakibat pada kemampuan saat mengorbit Bumi dengan satelit. Biasanya satelit yang berada di orbit rendah Bumi, memiliki klasifikasi terbang dengan tinggi kurang dari 1.000 km namun kadang juga sekitar 160 km di atas permukaan Bumi.

Satelit yang berada di orbit rendah itu, Bossert mengatakan akan jatuh dalam beberapa tahun. Dia menjelaskan itu karena “ada tarikan dari atmosfer atas Bumi secara bertahap memperlambat kecepatan orbit”.

Penjelasan lainnya datang dari Asisten Profesor Ilmu Atmosfer University of California, Matthew Igel. Menurut Dia garis itu didefinisikan dengan jarak 100 kilometer di atas bumi. Namun, bukan tidak mungkin ada yang mengorbit di bawah garis tersebut.

“Ada kemungkinan sesuatu mengorbit Bumi pada ketinggian di bawah garis Karman, tetapi akan membutuhkan kecepatan orbit yang sangat tinggi yang akan sulit dipertahankan karena gesekan. Tapi tidak ada yang melarangnya,” jelas Igel.

“Di sanalah letak perasaan yang harus dimiliki seseorang untuk garis Karman: Ini merupakan ambang batas imajiner namun praktis antara perjalanan udara dan perjalanan antariksa,” kata Igel melanjutkan.

Sumber : cnbcindonesia.com

Baca Juga : Bus Listrik Mangkrak, DPRD Surabaya Minta Pemkot Proaktif

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakBus Listrik Mangkrak, DPRD Surabaya Minta Pemkot Proaktif
Artikulli tjetërTeka-teki Cawapres Prabowo: Cak Imin, Gibran atau Erick?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini