Surabaya, Warta21.com – Kampung Benteng atau Kampung Benteng Miring salah satu kampung yang berada di Kelurahan Ujung, Semampir Kota Surabaya. Di kampung ini dahulu di era kolonial merupakan lokasi benteng Prins Hendrik atau Citadel Prins Hendrik.
Salah satu benteng terbesar di Kota Surabaya kala itu. Benteng berbentuk persegi. Dibangun pada tahun 1837 sebagai kebutuhan pertahanan wilayah dan militer pemerintahan kolonial waktu itu.
Koordinator Begandring Soerabaia Nanang Purwono mengatakan benteng Prins Hendrik dibangun di era Van Den Bosch tepatnya pada tahun 1837.
“Lokasinya di timur Kali Mas dekat jembatan Petekan. Sekarang jadi kampung Benteng,” jelasnya. Penamaan Prins Hendrik diambil dari penamaan putra mahkota kerajaan Belanda waktu itu Prins Willem Frederik Hendrik.
Pegiat Sejarah Surabaya Nur Setiawan menambahkan, benteng Prins Hendrik pada tahun 1895 beralih fungsi sebagai penjara khusus wanita. Kemudian beralih fungsi lagi menjadi gudang amunisi tentara kerajaan Hindia Belanda.
Karena perkembangan Kota Surabaya semakin pesat sebagai kota pelabuhan dan niaga, akhirnya pada sekitar awal tahun 1930 Benteng Prins Hendrik dibongkar sendiri oleh pemerintah kolonial.
Seiring perkembangan kota, bekas benteng hilang musnah tak tersisa. “Pada tahun 1960-an, lahan diatas bekas Benteng Prins Hendrik ini mulai ramai ditempati warga kota Surabaya dan para pendatang,” ungkapnya.
Secara perlahan, lanjut Nur, kemudian menjadi sebuah komunitas lalu terbentuk sebuah perkampungan serta pemukiman padat penduduk. “Sejak saat itulah nama kampung tersebut dinamai menjadi Kampung Benteng hingga saat ini,” tegasnya.
Sumber : jawapos.com
Baca Juga : Nasib Pilu Mama Muda Single Parent di Surabaya, Motor Peninggalan Suami Dicuri Maling