Warta21.com – Chandrika Chika kini kirim pesan permohonan maaf untuk istri Putra Siregar, Septia Siregar.
Pesan tersebut diunggah akun @septiasiregar17 pada Minggu (24/4/2022).
Dalam pesan tersebut, Chika yang yang diduga ada di lokasi kejadian pemukulan antara Nur Alamsyah, Putra Siregar, dan Rico Valentino mengaku tak punya niat membuat keributan.
Chika juga menegaskan jika tak ada hubungan apa-apa dengan Putra Siregar dan Rico.
Ia menjelaskan panjang lebar bagaimana keadaan sebenarnya pada Septia.
“Sebelumnya Chika minta maaf atas berita yang udah kesebar kemana-mana atas omongan yang sudah keluar kemana-mana, di situ Chika dekat sama (sensor), Chika sama sekali nggak ada niatan sampai ada keributan, Chika di situ ngobrol sama temen-temen Chika karena Chika baru baikan sama temen-temen Chika, ya mungkin anak-anak mikirnya Chika kenapa-kenapa karena Chika dilihat nangis dan (sensor) gebetan Chika udah nyamperin Chika beberapa kali dan gatau kenapa tiba-tiba Rico berantem.”
“Semua pada misahin kak termasuk aku sampe aku juga kedorong, demi Allah aku sama sekali ga ada deket sama papi (Putra Siregar) dan Rico, kita semua temen dan emang aku sama anak-anak habis surprise ulang tahun (sensor)
Maafkan kalau seandainya aku jadi ada omongan di luar kalau aku sama papi (Putra Siregar) ada hubungan
Demi Allah mati kafir kak, aku gak ada hubungan sama papi dan Rico, papi di sana hanya memisahkan Rico sekali lagi aku minta maaf ya kak kalau seandainya kaka jadi kecewa sama aku, semoga pintu maaf terbuka dari hati kakak buat Chika sekali lagi ka, maaf sebesar-besarnya aku tidak ada hubungan sama papi dan Rico, kita semua temen.” pungkas pesan Chika.
Septia yang merasa kecewa, berharap Chika mengatakan semua yang terjadi sebelumnya dengan terang pada pihak polisi.
Septia juga menegaskan bagaimana Rico juga dikeroyok.
Istri Putra Siregar ingin kesaksian Chika adalah keterangan yang meringankan sang suami dan Rico.
“Hari ini kan kamu jadi saksi
Dan ceritakan bagaimana Rico juga dikeroyok sampai hancur babak belur begitu
Suami saya jelas sekali belain Rico
Lihat Rico seperti itu, kasihan saya punya anak-anak
Tiap hari harus cariin ayahnya dan saya tiap hari haris mutar otak buat jawab pertanyaan anak-anak saya
Tolong jangan libatkan suami saya dalam hal apapun
Tolong bersaksi sebaik-baiknya, bahwa Rico juga dipukulin hampir mati!
Rico seperti itu karena dia kira kamu kenapa-kenapa, karena dia peduli sama kamu
Dan bang Putra karena Rico adalah teman baiknya
Mohon ringankan dengan kesaksian kamu bang Put emang mau misahin Rico
Saya belum ada ngejelekin kamu di media manapun
Saya jauh dari wartawan karena paling penting suami saya dan Rico bisa keluar
Kasihan Rico dan suami saya harus ditahan, ga pernah seumur hidup pun suami saya masuk penjara, anak-anak tiap hari nanya ayah dimana.”
Chika langsung membalas pesan tersebut.
Dia mengaku akan bersaksi dengan sejujur-jujurnya.
“Iya kak, aku gak akan mengurangi dan tidak akan melebih-lebihkan, aku akan jawab sejujur-jujurnya.
Pokoknya sekali lagi aku minta maaf sebesar-besarnya kak, aku gak ada niatan dan gak ada maksud atas berita yang ada di luar sana,” balas akun @chndrika_.
Terakhir, Septia berharap Chika berkata jujur tentang kondisi sang suami yang tak mabuk
“Soalnya beredar dimana-mana bahwa Chika menyampaikan kalau bang Put mabuk? Jadi kakak cuma pengen tahu jawabannya dari Chika,” tanya Septia.
“Ini ka yang bener beritanya, aku pas ditanya gak ada pertanyaan bang Putra. Cuma ditanya kenal berapa lama ka,” jawab Chika.
Dalam postingan tersebut, Septia merasa sedih karena sang suami selalu jadi diserang.
“Aku sedih Bang Putra terus yang diserang dan seperti ada yang menunggangi , Keterangan Cika sama Yang beredar sangat berbeda.
Saat ini suami saya sedang mendekam dipenjara dan tidak bisa berbuat apa-apa , Sebagai istri ini yang bisa saya lakukan untuk suami .
Bang Putra titip pesan untuk selalu “Sabar” dan Kita pihak keluarga berusaha selalu tenang , tegar , merendah dan ikut arusnya.
Aku tahu , hidup dengan melawan arus memang berat dan menyulitkan , tapi akan jauh lebih berat lagi dikendalikan arus hidup tanpa pendirian.”