Wafatnya Yahya Waloni di Hari Mulia: Sebuah Bentuk Husnul Khatimah yang Nyata

Ustadz Yahya Waloni, seorang pendakwah kondang dan influencer media sosial, meninggal dunia pada Jumat, 6 Juni 2025, saat memberikan khotbah Jumat di Masjid Darul Falah, Makassar, Sulawesi Selatan. Beliau wafat bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, yang jatuh pada 10 Dzulhijjah 1446 H.

Tertarik baca berita lainnya, kunjungi kami di googlenews

Wafatnya Ustadz Yahya Waloni pada hari Jumat yang mulia, bertepatan dengan Idul Adha, di tengah menjalankan tugas mulia sebagai khatib, dianggap sebagai tanda husnul khatimah. Banyak tokoh agama menilai bahwa wafatnya Yahya Waloni dalam posisi mulia ini merupakan bukti keimanan dan ketakwaan yang kuat.

Husnul Khatimah: Sebuah Penghargaan

Husnul khatimah adalah akhir hayat yang baik, di mana seseorang meninggal dalam keadaan yang menunjukkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Wafatnya Yahya Waloni dalam posisi mulia ini dianggap sebagai bentuk husnul khatimah yang nyata.

Baca Juga : Hastag #SaveRajaAmpat Menggema di Media Sosial: Upaya Melindungi Surga Alam di Papua Barat

Kronologi Kejadian:

– Ustadz Yahya Waloni masih berpidato lancar saat menjadi khatib di khutbah pertama Jumat.
– Pada saat khutbah kedua, beliau jatuh dan tak sadarkan diri.
– Jamaah langsung memberikan pertolongan dan membawanya ke rumah sakit, namun beliau dinyatakan meninggal dunia.

Reaksi dari Tokoh Islam:

Ustadz Yusuf Mansur mengenang wafatnya Yahya Waloni dengan mengatakan, “Indah banget wafatnya. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun. Selamat jalan saudara kami, guru kami… Banyak kenangan di tahun-tahun terakhir”.

Ustadz Abdul Somad (UAS) juga menyampaikan rasa kehilangan atas wafatnya Yahya Waloni.      Ulama asal Pekanbaru, Ustadz Abdul Somad (UAS), juga menyampaikan rasa kehilangan atas wafatnya Yahya Waloni. Dalam unggahan di akun @ustadzabdulsomadofficial, UAS mengulas kembali perjuangan hidup sang dai yang dikenal lantang dalam menyuarakan dakwah Islam.

“Beliau wafat hari Jumat. Khatib Jumat. Hari mulia 10 Dzulhijjah. Bulan mulia,” tulis UAS singkat, penuh makna.

Dalam unggahan lengkapnya, UAS mengisahkan perjalanan spiritual Yahya Waloni, yang sebelumnya hidup mapan sebagai rektor, lalu memilih jalan dakwah setelah memeluk Islam.

Baca Juga : Desain Simple dan Menarik 30 Link Twibbon Idul Adha 2025 Terbaru

“Beliau sudah hidup mapan. Jadi rektor. Gaji besar. Duit banyak. Dapat hidayah. Masuk Islam. Keliling berdakwah. Nyetir sendiri. Sampai di Jambi, mobilnya rusak. Dibawa ke bengkel. Mesin hancur karena tidak pernah diservis. Mau diganti tim UAS Jambi mobil baru. Ternyata mobil yang rusak itu belum lunas,” tulis UAS.

“Ditawarkan tim tinggal di apartemen, beliau tidak mau. Ternyata rumahnya masih ngontrak. Beliau melihat dunia ini setengah sayap nyamuk,” lanjutnya.

UAS juga mengenang keberanian Yahya Waloni yang selalu tampil membela dirinya saat mengalami tekanan publik.

“Saat saya dibully, dipersekusi, dilaporkan dan seterusnya. Beliau lantang membela saya. Beliau hanya takut pada Allah,” kenangnya.

UAS menutup tulisannya dengan menyebut wafatnya Yahya Waloni sebagai bukti kemuliaan batin sang dai.

“Hari ini Allah buktikan batinnya. Beliau wafat hari Jumat. Khatib Jumat. Hari mulia 10 Zulhijjah. Bulan mulia. Allah beri beliau kemuliaan. Selamat jalan Ustadz Yahya Waloni.”

Yahya Waloni dikenal sebagai salah satu pendakwah mualaf yang vokal dan berani. Ia sempat menjabat sebagai rektor di sebuah perguruan tinggi sebelum memutuskan memeluk Islam dan meninggalkan kehidupan lamanya demi berdakwah.

Ceramah-ceramahnya banyak diwarnai kisah perjuangan spiritual dan seruan untuk memperkuat aqidah Islam. Gaya bicaranya yang tegas, blak-blakan, dan lugas membuatnya memiliki banyak pengikut setia sekaligus menuai kontroversi.

Hari wafatnya Yahya Waloni menjadi perhatian banyak kalangan karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, yang jatuh pada hari Jumat, 10 Dzulhijjah 1446 H. Dalam tradisi Islam, hari Jumat sendiri merupakan hari paling utama, apalagi jika bertepatan dengan hari raya.

Wafat saat menjadi khatib khutbah Jumat, menurut para ulama, adalah salah satu tanda husnul khatimah yang menunjukkan kemuliaan akhir hidup seorang Muslim.

Kabar wafatnya Yahya Waloni sontak menyebar luas di media sosial. Para jemaah, tokoh Islam, hingga warganet ramai-ramai mengucapkan doa dan belasungkawa

Ebook Cuan dari rumah, Jualan produk hasil milyaran

Kronologi Kejadian

Ustadz Yahya Waloni masih berpidato lancar saat menjadi khatib di khutbah pertama Jumat. Namun, pada saat khutbah kedua, beliau jatuh dan tak sadarkan diri. Jamaah langsung memberikan pertolongan dan membawanya ke rumah sakit, namun beliau dinyatakan meninggal dunia.

Pengaruh dan Warisan

Ustadz Yahya Waloni dikenal sebagai pendakwah yang memiliki pengaruh besar di media sosial dan memiliki banyak pengikut. Beliau juga dikenal sebagai sosok yang berani menyampaikan kebenaran dan membela agama Islam. Wafatnya Ustadz Yahya Waloni merupakan kehilangan besar bagi dunia Islam dan para penggemarnya.

Pesan Yang Dapat Dipetik Dari Wafatnya Yahya Waloni

Wafatnya Yahya Waloni di hari mulia ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Semoga kita semua dapat meneladani akhlak dan keteladanan yang ditunjukkan oleh Yahya Waloni.

Artikulli paraprakMan Of The Match, Ricky Kambuaya Tampil Superb saat Timnas Indonesia Melawan China
Artikulli tjetërMerayakan Kemenangan Timnas Indonesia, Garena Free Fire Indonesia Bagikan Kode Redeem FF Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini