Warta21.com – Kawasan Dolly saat ini sudah berubah total. Pemkot Surabaya melakukan perombakan besar-besaran eks lokalisasi itu sebagai industri kreatif. Bekas Wisma Barbara dijadikan tempat padat karya, pasar burung, dan sentra batu akik.
Wakil Ketua DPRD Surabaya A. Hermas Thony menilai pengembangan kawasan Dolly belum maksimal. Jumlah kunjungan dan omzet industri kreatif dianggap masih belum sesuai harapan. Karena itu, dia meminta Pemkot Surabaya agar lebih serius mengembangkan Dolly sebagai sentra ekonomi kerakyatan, pusat pendidikan dan kerajinan.
“Semangat awalnya begitu besar, tapi sampai saat ini sepertinya pengembangan kawasan Dolly masih jalan di tempat,” kata A. Hermas Thony, Selasa (11/7).
Politikus Gerindra itu juga mengapresiasi Pemkot Surabaya dan Pemerintah Kerajaan Inggris yang telah membahas kerja sama sister city untuk mengembangkan eks lokalisasi Dolly. Namun, perlu terlebih dahulu melakukan riset sebelum dilakukan pengembangan.
Selama ini semua pelatihan, pendampingan UMKM Dolly sudah dilakukan Pemkot Surabaya. Namun, di mata Thony, hasilnya belum berkembang pesat. “Harusnya ada langkah konkret, bagaimana produk dari pelaku usaha di kawasan Dolly bisa melaju di pasar komersial,” tuturnya.
Meski demikian, dia sepakat dengan upaya pemkot mengembangkan kawasan Dolly sebagai industri kreatif, pendidikan hingga wisata religi. Apalagi di Dolly ada Makam Mbah Kapiludin. “Yang penting, bagaimana keseriusan dalam merealisasikannya. Itu kuncinya,” ujarnya.
Informasi yang dihimpun, terdapat 30 aset pemkot di kawasan Dolly. Lebih dari separonya telah dimanfaatkan warga. Misalnya, lapangan futsal. Sisanya belum dikelola dengan baik.
“Aset-aset di Dolly harus dimanfaatkan agar praktek prostitusi tidak muncul kembali,” kata Thony.
Sumber : radarsurabaya.jawapos.com
Baca Juga : Prakiraan Cuaca Surabaya Cerah Sepanjang Hari