CAGAR BUDAYA A: Viaduk Pahlawan dibangun tahun 1870. (SURYANTO/RADAR SURABAYA)

Surabaya, Warta21.com – Hingga kini viaduk atau jalan untuk perlintasan kereta api maupun kendaraan bermotor di Surabaya masih dijumpai. Bangunan peninggalan Belanda itu masih aktif dimanfaatkan sampai saat ini.

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Surabaya, Retno Hastijanti mengatakan, jumlah viaduk di Surabaya ada delapan bangunan, yakni viaduk Ngaglik, Gembong, Pengampon, Pahlawan, Bubutan, Kertajaya, dan viaduk Gubeng. “Total ada delapan viaduk. Rata-rata dilintasi kereta api, tapi ada satu yang digunakan untuk lalu lintas kendaraan, yakni Viaduk Gubeng,” kata Hasti.

Ia menyebut, seluruh viaduk yang ada di Surabaya merupakan bagian dari cagar budaya. Bahkan sudah terdapat plakat cagar budaya di setiap viaduk.

“Ya, semua masuk bangunan cagar budaya karena itu peninggalan sejarah. Seperti di viaduk Tugu Pahlawan yang sampai saat ini masih aktif dilintasi oleh kereta api. Viaduk Pahlawan memang punya historis saat perlawanan 10 November,” terangnya.

Viaduk saat ini ada di bawah pengelolaan PT KAI, karena saat pembangunan viaduk berbarengan dengan pengembangan jaringan rel kereta api di Jawa maupun Surabaya.

Seperti viaduk Ngaglik yang merupakan jalur kereta api lintas atas yang menghubungkan Stasiun Gubeng menuju ke Stasiun Pasar Turi. Namun rencana tersebut gagal karena Pemerintah Hindia Belanda saat itu mengalami krisis moneter jelang Perang Dunia II.

Kemudian viaduk Pengampon yang berlokasi tidak jauh dari Stasiun Kereta Api Semut, tepatnya di Jalan Pengampon. Kereta Api yang keluar dan masuk ke Stasiun Semut melewati bangunan ini. Jembatan viaduk Pengampon melintas di atas Jalan pengampon (barat sungai) dan Undaan.

Ada juga viaduk Gubeng, dibangun tahun 1930 yang menghubungkan daerah Gubeng dan kawasan Karang Menjangan. Di bawah viaduk ini terdapat stasiun dan lindatasan kereta api. “Viaduk Gubeng merupakan satu-satunya viaduk yang dilintasi kendaraan,” ujarnya.

Viaduk Kertajaya juga menghubungkan kereta api yang akan atau dari Stasiun Gubeng. Dan viaduk Pahlawan yang dibangun pada tahun 1870, letaknya ada di Jalan Pahlawan dan Jalan Bubutan.

Pada zaman dulu tempat ini merupakan garis pertahanan yang digunakan oleh arek-arek Suroboyo terhadap gempuran pasukan Inggris dari arah utara pada saat pertempuran 10 Nopember 1945.

Sumber : radarsurabaya.jawapos.com

Baca Juga : Semakin Canggih, Naik Kereta di Surabaya Cukup Scan Wajah

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakGunung Merapi Erupsi Siang Ini! Luncurkan Awan Panas ke Kali Bebeng
Artikulli tjetërUpdate Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-381: Kyiv Putuskan untuk Lanjut Perjuangkan Kota Bakhmut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini