“Ketika direksi turun tangan, pasar pun bertanya: ini sinyal atau strategi?”
Di tengah volatilitas pasar dan koreksi tajam saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), dua direktur perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu melakukan aksi borong saham yang mengundang perhatian pelaku pasar.
Merly, Direktur CDIA, tercatat membeli 4 juta saham pada 24 Juli 2025 di harga Rp 1.290 per saham, dengan total nilai transaksi sekitar Rp 5,16 miliar. Sehari setelahnya, Agus Lukmanul Hakim, direktur lainnya, ikut masuk dengan 1,5 juta saham di harga yang sama, senilai Rp 1,93 miliar.
Tertarik baca berita lainnya, kunjungi kami di googlenews
Langkah ini terjadi hanya beberapa hari setelah saham CDIA mengalami penurunan tajam sebesar 9,84%, menyentuh level Rp 1.650 per saham —penurunan pertama sejak IPO pada 9 Juli 2025. Sebelumnya, saham CDIA sempat melesat hingga 863% dari harga IPO Rp 190, menjadikannya salah satu emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI.
Aksi beli oleh direksi ini bukan sekadar transaksi biasa. Di dunia investasi, pembelian saham oleh orang dalam sering dianggap sebagai sinyal kepercayaan terhadap prospek perusahaan. Namun, dalam kasus CDIA, pertanyaannya lebih kompleks: apakah ini bentuk strategi stabilisasi internal, atau sinyal bahwa valuasi saham sudah undervalued?
Baca Juga: Kwik Kian Gie Tutup Usia: Sebuah Kehilangan untuk Akal Sehat Ekonomi Indonesia
CDIA sendiri telah menghimpun dana Rp 2,37 triliun dari IPO, yang dialokasikan untuk ekspansi sektor logistik dan kepelabuhanan, termasuk pembelian kapal dan pembangunan tangki penyimpanan ethylene. Dengan portofolio infrastruktur yang menyasar pertumbuhan Asia Tenggara, CDIA memposisikan diri sebagai pemain strategis di sektor energi dan logistik regional.
https://lynk.id/warta21_/Q1b9xxp
Di pasar yang digerakkan oleh rumor dan algoritma, aksi borong saham oleh direksi adalah seperti gerakan sunyi di tengah riuhnya spekulasi. Mungkin mereka tahu sesuatu yang belum kita tahu. Atau mungkin, seperti investor lainnya, mereka juga sedang mencari tempat aman untuk menyimpan harapan.







