Warta21.com – Rencana pembangunan underpass (terowongan) penghubung Kebun Binatang Surabaya dengan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) Surabaya dikritisi Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono.
Politikus PDIP Surabaya itu mengatakan, Pemkot Surabaya melalui dinas terkait jangan sekadar membangun underpass tanpa memperhatikan estetika dan fungsinya. Dia juga menyatakan, estimasi pembangunan underpass yang menghubungkan TIJ dan KBS itu tak mungkin bisa selesai lima bulan.
”Kalau sekadar membangun underpass mungkin bisa, tapi tolong ini jangan berpikir sekadar underpass. Saya minta underpass yang menghubungkan TIJ dengan KBS itu tak seperti box culvert yang ditumpuk saja,” terang Baktiono kepada JawaPos.com.
Dia meminta agar underpass memiliki ukuran lebar lebih kurang 10 meter. Kemudian, diberi space khusus bagi para pelaku UMKM di Surabaya.
”Pelaku UMKM Surabaya bisa berjualan di situ, jadi ada fungsi penggerak ekonomi kota Surabaya,” imbuh Baktiono.
Dia meminta agar pada masa kepemimpinan Eri Cahyadi dan Armuji, Surabaya bisa punya legacy yang hebat. Ketika Bambang DH dan Tri Rismaharini meninggalkan warisan legacy bangunan, Eri Armuji harus bisa juga.
”Bambang DH meninggalkan Rumah Sakit Bhakti Darma Husada, Risma banyak membangun taman lalu jembatan,” papar Baktiono.
Tahun ini, Pemkot Surabaya di bawah kendali Eri Cahyadi sebagai wali kota terus menggencarkan pembangunan di beberapa sektor. Tak hanya drainase, Wali Kota Surabaya itu juga bakal membangun terowongan bawah tanah.
Lokasi terowongan bawah tanah itu bakal dibangun untuk menghubungkan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) ke Kebun Binatang Surabaya (KBS). Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Tundjung Iswandaru memastikan, proyek terowongan bawah tanah TIJ dengan KBS bakal berjalan tahun ini.
”Harapannya, sebelum akhir tahun selesai. Lebih kurang lima bulan untuk pengerjaannya,” kata Kepala Dishub Surabaya Tundjung Iswandaru.
Ditargetkan, lanjut dia, proses lelang proyek terowongan TIJ-KBS dimulai pada Agustus. Panjangnya sekitar 150 meter. Rencana pembangunan terowongan tersebut bertujuan mencegah kemacetan karena adanya penyeberangan para pengunjung dari parkiran TIJ ke KBS.
Ke depan, TIJ bakal menjadi alternatif lain parkir wisatawan. Sebetulnya, rencana pembangunan terowongan tersebut sudah digaungkan sejak 2020. Proyek itu digadang-gadang menjadi salah satu pusat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk menggerakkan ekonomi. Anggaran untuk terowongan mencapai Rp 25 miliar.
Sumber : jawapos.com
Baca Juga : Sidang Gugatan Harta Bersama Crazy Rich Surabaya Kembali Gagal Hadirkan Saksi