Gempa Magnitudo 6,1 Runtuhkan Bangunan, Tapi Solidaritas Tetap Berdiri

ANKARA — Gempa bumi berkekuatan 6,1 magnitudo mengguncang wilayah Sindirgi, Provinsi Balikesir, Turki, pada Minggu malam (10/8/2025). Guncangan terasa hingga Istanbul dan Izmir, memicu kepanikan warga dan meruntuhkan 16 bangunan, termasuk dua menara masjid. Namun, di tengah kekacauan itu, Kementerian Luar Negeri RI memastikan bahwa tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Kronologi dan Dampak Gempa

Gempa terjadi pukul 19.53 waktu setempat, disusul oleh gempa susulan berkekuatan 4,6. Menurut laporan resmi, satu orang lansia tewas setelah diselamatkan dari reruntuhan, dan 29 orang lainnya mengalami luka-luka. Tim penyelamat masih melakukan evakuasi di beberapa titik, termasuk rumah tiga lantai yang dihuni enam orang.

Tertarik baca berita lainnya, kunjungi kami di googlenews

“Harapan terbesar kami adalah melewati peristiwa ini tanpa adanya korban jiwa,”  — Ahmet Akin, Wali Kota Balikesir

Respons Pemerintah Indonesia

Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan KBRI Ankara dan KJRI Istanbul, serta simpul komunitas WNI di Turki. Hingga saat ini, tidak ada laporan WNI yang terdampak langsung.

Baca Juga: Venesia Menggugat Masa Depan Lagunanya

“KBRI dan KJRI telah berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia yang tergabung dalam Satgas Pelindungan WNI,”  — Judha Nugraha

Sebanyak 185 WNI tercatat tinggal di Balikesir, dari total lebih dari 10.000 WNI di seluruh Turki. Layanan hotline juga telah disiagakan untuk merespons situasi darurat.

https://lynk.id/warta21_/Q1b9xxp

Gempa, Globalisasi, dan Solidaritas Diaspora

Turki bukan nama asing dalam daftar gempa bumi dunia. Tapi setiap kali bumi berguncang, yang diuji bukan hanya struktur bangunan, melainkan struktur solidaritas. Ketika diaspora Indonesia di luar negeri tetap terhubung dengan pemerintah dan komunitas, itu bukan sekadar protokol—itu adalah bukti bahwa identitas kebangsaan bisa bertahan bahkan di tengah reruntuhan.

Artikulli paraprak15 Lagu Kemerdekaan Versi Band Baru yang Siap Menyemarakkan 17 Agustus
Artikulli tjetërHukuman mati Kopda Bazarsah: Vonis perdana di Dilmil 1-04 Palembang, bayang-bayang sabung ayam dan tiga nyawa polisi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini