Foto: Getty Images/iStockphoto/magicmine. Ilustrasi liver

Warta21.com – Hati atau liver dikenal memiliki kemampuan untuk menyaring racun. Namun, tahukah detikers beli hati juga punya kemampuan yang menakjubkan?
Organ tubuh ini memiliki kemampuan luar biasa dalam meregenerasi dirinya sendiri. Kemampuan ini membuatnya lebih muda dibanding organ lainnya.

Namun seberapa muda hati di tubuh manusia? Begini penjelasannya dikutip dari laman Science ABC.

Penentuan Umur Hati
Sebuah ahli biologi molekuler, Olaf Bergmann dari Dresden University of Technology di Jerman awalnya melakukan studi pada tikus dan menemukan bila hati tikus dapat hidup hingga 400 hari. Namun, hal ini tidak berbanding lurus dengan yang terjadi di manusia.

“Jika ingin mengetahui apa yang terjadi pada manusia, kami perlu menilai secara langsung usia di sel hati manusia,” kata Dr Olaf.

Hingga akhirnya ia mengintip penelitian yang dilakukan di tahun 2005 oleh Dr Kirsty Spalding. Dia menghitung usia neuron otak dengan menggunakan penanggalan radiokarbon yang digunakan dalam bidang arkeologi sebagai alat baru penghitung usia sel manusia.

Radiokarbon adalah sejenis karbon yang terbentuk di atmosfer. Karbon ini akan bereaksi dengan oksigen sehingga membentuk karbon dioksida radioaktif yang membantu tanaman selama proses fotosintesis.

Karbon ini akan diteruskan ke hewan yang mengkonsumsi tanaman. Begitu hewan atau tumbuhan mati, karbon radioaktif di dalamnya akan berkurang secara perlahan-lahan akibat peluruhan radioaktif.

Arkeolog menggunakan prinsip ini untuk menentukan umur bahan organik seperti kayu atau tulang. Namun, di titik itu tidak bisa dilakukan secara spesifik untuk menghitung umur sel manusia yang sebenarnya.

Dengan demikian Dr Kirsty menambahkan metode lainnya. Ia menggunakan penurunan dari pengujian senjata nuklir di atas tanah yang ekstensif pada tahun 1950-1960-an. Awalnya, pengujian itu menyebabkan lonjakan tingkat 14C (radiokarbon) di lingkungan.

Sehingga dilarang untuk digunakan meski dalam penelitian. Di tahun 1963, terjadi penurunan eksponensial pada level 14C sehingga Dr Kirsty menggunakan penurunan ini untuk mengkorelasikan tingkat 14C dalam DNA manusia.

Hal ini nampaknya berhasil secara retrospektif dalam menentukan usia sel-sel di tubuh manusia. Langkah ini juga dilakukan oleh Dr Olaf Bergmann.

Usia Hati Sebenarnya
Tak jauh berbeda dengan Dr Kristy, Dr Olaf juga awalnya menghitung usia hati menggunakan penanggalan kelahiran radiokarbon retrospektif. Mereka membandingkan nilai dan tingkat radiokarbon di atmosfer dengan sampel jaringan.

Setelah itu, peneliti juga melihat kadar 14C dalam jaringan hati manusia pada lebih dari 50 individu dengan rentang usia 20-80 tahun. Hasilnya ditemukan, bila rata-rata sel hati manusia berumur kurang dari tiga tahun.

Melalui penelitian ini, Dr Olaf Bergmann dan timnya menjadi peneliti pertama yang membuktikan bahwa hati menjadi organ yang paling awet muda karena mampu memperbaharui dirinya. Selain itu, penelitian juga menemukan bila sel hati dapat hidup hingga 10 tahun.

Proporsi sel ini berangsung-angsur akan meningkat seiring seseorang bertambah usia. Namun, masih perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut untuk memahami peran dari sel-sel yang lebih tua di hati.

Sumber : detik.com

Baca Juga : PPDB Kota Surabaya Jalur Zonasi Masih Timbulkan Masalah yang Sama

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakPPDB Kota Surabaya Jalur Zonasi Masih Timbulkan Masalah yang Sama
Artikulli tjetërMarc Marquez Babak Belur Fisik dan Mental

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini