Khofifah menerima Duta Besar PEA (Persatuan Emirat Arab) untuk Indonesia, H.E Abdulla Salem

Warta21.com – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menggelar sidak ke pangkalan Epiji 3 Kilogram di Kota Surabaya, Kamis siang (27/7/2023). Dia mengakui ada kelangkaan pada pasokan gas untuk masak tersebut.

Info yang diterima beritajatim.com, pangkalan yang disidak adalah milik Mari Achmad berlokasi di Jalan Kalidami Nomor 1C Surabaya. Dilanjutkan kunjungan ke agen PT Ragil Soegiarti Abadi yang beralamat di Jalan Gubeng Kertajaya II Nomor 30 Surabaya.

Khofifah sendiri mengakui kalau ada laporan kelangkaan LPG subsidi berukuran 3 kg di wilayahnya. Gubernur perempuan pertama di Jatim ini mengonfirmasi Pertamina terkait kebenaran kelangkaan gas tersebut.

“Pada dasarnya tidak ada kekurangan dari Elpijinya. Ketersediaan gas saat ini sangat cukup. Justru yang langka ialah tabungnya. Tabung melon yang tiba-tiba gak support. Jadi, bukan gasnya. Stok gas cukup. Nah, tabung ini tiba tiba berkurang. Dari berbagai laporan yang saya terima ada permintaan bertambah,” ujar Khofifah usai menerima Duta Besar PEA (Persatuan Emirat Arab) untuk Indonesia, H.E Abdulla Salem Al Dhaheri di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (27/7/2023).

“Kalau bertambah permintaannya karena UMKM yang bertambah tentu kita bahagia. Ini barang tambahnya kemana? Itu belum dilaporkan ke saya,” imbuh Ketua Umum IKA Unair ini.

Lonjakan permintaan itu, menurut mantan Mansos RI ini, ada di tiga kabupaten/kota. Sayangnya, ia tidak merinci kabupaten/kotanya.

“Ada penambahan signifkan di tiga kabupaten/kota itu karena apa. Kalau tambahnya karena kebutuhan UMKM itu kita senang berarti ada sektor ekonomi yang bertumbuh,” tuturnya.

Khofifah menginstruksikan Dinas ESDM Jatim untuk berkoordinasi dengan Polda Jatim dan Polres setempat untuk menelusuri langkanya tabung gas 3 kg ini.

“Saya minta komunikasi dengan kepolisian setempat,” katanya. Tak hanya itu, Khofifah melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan BUMD agar tidak memakai Elpiji 3 kilogram.

“Oleh karena itu untuk ASN, BUMD dengan standar income tertentu jangan pakai tabung melon. Supaya kebutuhan terhadap tabung melon bisa lebih longgar,” pungkasnya.

Sumber : beritajatim.com

Baca Juga : Soroti Pengelolaan Sampah, DPRD Kota Surabaya: Harus Ada Data Konkret, Dorong Pemkot Evaluasi Sistem

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakSoroti Pengelolaan Sampah, DPRD Kota Surabaya: Harus Ada Data Konkret, Dorong Pemkot Evaluasi Sistem
Artikulli tjetërTanggapi Penyataan Megawati, Ini Reaksi Gubernur Khofifah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini