Ilustrasi gambar Resesi Ekonomi Global. (gambar: suara.com).

Warta21.com- Sebuah survei ekonomi oleh bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) menunjukkan kekhawatiran resesi yang meningkat bersama dengan keyakinan bahwa lonjakan inflasi akan berlangsung setidaknya sampai akhir tahun.

Pelanggan menelusuri kios makanan di dalam Grand Central Market di pusat kota Los Angeles, California, Jumat (11/3/2022). Laju inflasi Amerika Serikat (AS) pada Februari 2022 melonjak ke level tertinggi dalam 40 tahun. Ini didorong naiknya harga bensin, makanan dan perumahan. (Patrick T. FALLON/AFP/Liputan.com).

Dilansir dari CNBC International, Kamis (14/7/2022) laporan yang disebut sebagai Beige Book ini mengumpulkan pandangan dari 12 distrik The Fed, melihat pertumbuhan ekonomi akan berjalan biasa-biasa saja.

Adapun lima distrik yang mengkhawatirkan ada peningkatan risiko resesi.

“Serupa dengan laporan sebelumnya, prospek pertumbuhan ekonomi masa depan sebagian besar negatif di antara distrik yang melaporkan, dengan ekspektasi melemahnya permintaan lebih lanjut selama 6 hingga 12 bulan ke depan,” kata laporan itu.

Terkait inflasi AS, yang berjalan pada tingkat tahunan tercepat sejak November 1981 dengan mencetak rekor 9,1 persen pada Juni 2022, laporan tersebut menemukan kenaikan harga yang substansial di seluruh negeri.

Harga di sejumlah sektor industri seperti kayu dan baja telah menurun, tetapi ada kenaikan yang signifikan pada pangan, energi, dan komoditas lainnya.

Perusahaan-perusahaan juga telah memberi sinyal bahwa mereka masih dapat meneruskan kenaikan harga kepada pelanggan, sehingga faktor pendorong inflasi berpotensi masih tetap kuat.

“Sebagian besar kontak memperkirakan tekanan harga akan bertahan setidaknya sampai akhir tahun,” ungkap laporan Beige Book The Fed.

Perusahaan di empat distrik mengatakan mereka sedang mempertimbangkan atau telah memberikan bonus untuk mengimbangi kenaikan harga.

Sementara dua distrik lainnya, pekerja mencari upah yang lebih tinggi untuk mengimbangi inflasi yang mencapai 9,1 persen di bulan Juni.

Ramalan Nomura: AS, Inggris, Eropa Hingga Jepang Bakal Resesi 12 Bulan Kedepan

Seorang karyawan berjalan di dekat rak kosong tempat susu formula bayi biasanya ditempatkan di CVS di New Orleans pada Senin, 16 Mei 2022. Pemerintahan Presiden Joe Biden telah mengumumkan langkah-langkah baru untuk mengurangi kekurangan susu formula bayi secara nasional, termasuk mengizinkan lebih banyak impor dari luar negeri. (Chris Granger/The Times-Picayune/The New Orleans Advocate via AP/Liputan6.com).

Kepala ekonom di perusahaan keuangan jepang Nomura, Rob Subbaraman meramal bahwa sejumlah negara ekonomi besar di dunia akan jatuh ke dalam resesi dalam 12 bulan ke depan, karena bank sentral bergerak untuk secara agresif memperketat kebijakan moneter untuk melawan lonjakan inflasi.

Pernyataan Subbaraman menandai ramalan terbaru dari banyak prediksi bank-bank besar di dunia terkait resesi ekonomi.

“Saat ini bank sentral, banyak dari mereka telah beralih ke mandat tunggal, dan itu untuk menurunkan inflasi. Kredibilitas kebijakan moneter adalah aset yang terlalu berharga untuk hilang. Jadi mereka akan menjadi sangat agresif,” kata Subbaraman, yang juga merupakan kepala riset pasar global Asia ex-Japan, dikutip dari CNBC International Selasa (5/7/2022).

“Itu berarti kenaikan tarif muatan depan. Kita sudah memperingatkan selama beberapa bulan tentang risiko resesi. Sekarang kita melihat banyak negara maju yang benar-benar bakal jatuh ke dalam resesi,” ujarnya kepada CNBC Street Signs Asia.

Selain Amerika Serikat, Nomura juga memperkirakan resesi akan terjadi di negara-negara Eropa atau zona euro, Inggris, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Kanada tahun depan.

Subbaraman menyebut, bank-bank sentral di seluruh dunia mempertahankan kebijakan moneter yang longgar terlalu lama, dengan harapan inflasi akan bersifat sementara.

“Satu hal lagi yang saya tunjukkan bahwa, ketika ada banyak ekonomi yang melemah, Anda tidak dapat mengandalkan ekspor untuk pertumbuhan. Itulah alasan lain mengapa kita menganggap risiko resesi ini sangat nyata dan kemungkinan akan terjadi,” jelasnya.

Baca Juga: Ini Dampak Resesi Ekonomi, Bagaimana Meminimalisirnya?

sumber: liputan6.com, dan beberapa sumber.

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakIni Dampak Resesi Ekonomi, Bagaimana Meminimalisirnya?
Artikulli tjetërKapolri Jendral Listyo Sigit Resmikan Gedung Baru Polda Jatim..

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini