Ilustrasi gambar Resesi Ekonomi. (gambar: superyou.co.id).

Warta21.com- Resesi ekonomi tengah menjadi isu yang banyak diperbincangkan publik akhir-akhir ini.

Tak hanya di negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Inggris, hingga kawasan Eropa, Indonesia juga melihat peringatan resesi ekonomi global.

Ancaman Resesi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah memperingatkan bahwa ancaman resesi ini akan terus menghantui hingga tahun depan.

“Jadi kita harus tetap waspada, karena ini (ancaman resesi) akan terus berlangsung hingga tahun depan,” kata Sri Mulyani kepada wartawan di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali,  dikutip Jumat (15/7/2022).

Survei terbaru yang dilakukan Bloomberg menyebut, Indonesia masuk daftar negara Asia yang berpotensi mengalami resesi ekonomi.

Rinciannya, Sri Lanka berada di posisi pertama dengan persentase 85 persen, New Zealand 33 persen, Korea Selatan 25 persen, Jepang 25 persen, China 20 persen, Hong Kong 20 persen.

Selain itu Australia tercatat 20 persen, Taiwan 20 persen, Pakistan 20 persen, Malaysia 13 persen, Vietnam 10 persen, Thailand 10 persen, Philipina 8 persen, Indonesia 3 persen dan India 0 persen.

Lantas, apa itu resesi ekonomi? dan apa saja yang harus dipersiapkan?

Dikutip dari laman ojk.go.id, secara sederhana resesi ekonomi adalah suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Ada berbagai Dampak Resesi Ekonomi, di antaranya adalah: 

  • Perlambatan ekonomi akan membuat sektor riil menahan kapasitas produksinya sehingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan sering terjadi bahkan beberapa perusahaan mungkin menutup dan tidak lagi beroperasi.
  • Kinerja instrumen investasi akan mengalami penurunan sehingga investor cenderung menempatkan dananya pada bentuk investasi yang aman.
  • Ekonomi yang semakin sulit pasti berdampak pada pelemahan daya beli masyarakat karena mereka akan lebih selektif menggunakan uangnya dengan fokus pemenuhan kebutuhan terlebih dahulu.

Cara Meminimalisir Dampak Resesi Ekonomi

Ilustrasi gambar Resesi Ekonomi. (gambar: suara.com).

Tetapi masih ada beberapa cara untuk mempersiapkan kondisi keuangan kita agar dapat meminimalisir dampak dari kemungkinan resesi ekonomi, di antaranya :

1. Siapkan Dana Darurat

Baiknya, Anda memastikan 20 persen dari dana yang digunakan untuk investasi dialokasikan untuk dana darurat pada instrumen yang sangat likuid dan disiplin mempersiapkannya.

Semakin besar proporsinya maka akan semakin siap kalian dalam memenuhi kebutuhan di tengah kondisi resesi ekonomi. Perlu diingat, hal ini sangat penting untuk mengantisipasi PHK ketika perusahaan tempat Anda bekerja tutup.

2. Kurangi Hutang

Mulailah untuk mengurangi dan tidak menambah beban-beban pengeluaran seperti utang, jika memungkinkan maka segera lunasi atau jika dirasa masih sangat berat maka segera negosiasikan ajukan ke lembaga jasa keuangannya untuk restrukturisasi.

Baiknya hutang tidak dianggap enteng meski dari kartu kredit, mengingat kita tidak akan tahu kondisi keuangan ketika resesi ekonomi menerpa.

3. Lihat Portofolio Investasimu

Lihatlah kembali portofolio investasimu, jika kondisi pasar global sudah mulai menurun maka segeralah atur ulang portofolio investasimu kedalam bentuk yang lebih aman seperti emas.

4 Perhatikan Gaya Hidup

Untuk menjaga tabungan stabil, keluarkan uangmu dengan sewajarnya.

Tetap lakukan konsumsi seperti biasa karena ini bisa membantu ekonomi tetap tumbuh. Perlu diingat, konsumsi masyarakat berperan besar pada pertumbuhan ekonomi. Namun, tetap perlu berkomitmen pada rencana keuangan dengan tetap menyisihkan uang untuk tabungan dan investasi serta dahulukan kebutuhan.

Kurangi pembelian-pembelian sesuatu yang sebetulnya tidak terlalu diperlukan, dan gunakan fasilitas asuransi kesehatan jika harus berobat sehingga tidak mengganggu likuiditas keuangan.

5. Ikuti Perkembangan Ekonomi

Cermati perkembangan kondisi ekonomi terbaru dan mulailah memanfaatkan peluang disekitarmu yang dapat bernilai ekonomi.

Jangan ragu untuk usaha kecil-kecilan jika dirasa kondisi keuanganmu masih lemah, karena kamu jelas butuh tambahan penghasilan untuk menopang keuangan keluarga.

Ingat kata ilmuwan Albert Einstein “in the midst of every crisis, lies great opportunity”.

Baca Juga: Perkara Penipuan Invetasi Trading Bodong, Ketua Paguyuban Richo Suroso Berharap Aset Bisa Kembali

sumber: liputan6.com, dan beberapa sumber.

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakWE ARE HIRING SALES COUNTER & SALES CONSULTANT
Artikulli tjetërLaporan The Fed: Resesi AS Semakin di Depan Mata!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini