Lucy Guo, perempuan yang dulu putus kuliah dan kini sukses meraih keuntungan besar dari sektor kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI)

Lucy Guo, seorang wanita berusia 30 tahun, baru-baru ini menjadi sorotan dunia karena kekayaannya yang mencapai sekitar USD 1,3 miliar atau sekitar Rp21 triliun. Lucy Guo, secara resmi menyandang status miliarder pada bulan April 2025 setelah valuasi perusahaan kecerdasan buatan (AI) yang didirikannya, Scale AI, mencapai nilai fantastis sebesar USD 25 miliar atau setara sekitar Rp 407,9 triliun. Dengan demikian, Lucy Guo menjadi miliarder termuda di dunia, menggeser posisi Taylor Swift.

Baca Juga: Eks Mendikbud Ristek Nadiem Makarim Siap Dipanggil Kejagung Soal Chromebook

Lucy Guo: Dari Putus Kuliah hingga Jadi Miliarder AI

Lucy Guo, seorang wanita berusia 30 tahun, telah mencapai kesuksesan luar biasa di dunia kecerdasan buatan (AI). Meskipun ia pernah putus kuliah, Guo kini menjadi salah satu miliarder termuda di dunia, berkat perannya sebagai salah satu pendiri Scale AI.

Profil Lucy Guo

Lucy Guo lahir pada 14 Oktober 1994 di Fremont, California, Amerika Serikat. Orang tuanya adalah imigran China yang bekerja sebagai insinyur listrik. Guo menunjukkan ketertarikan serius terhadap dunia pemrograman komputer sejak usia dini dan mulai mengembangkan kemampuan coding-nya saat remaja. Guo juga dikenal sebagai salah satu pendiri perusahaan AI bernama Scale AI dan seorang influencer. Ia juga mendirikan perusahaan baru bernama Backend Capital setelah meninggalkan Scale AI.

Tertarik baca berita lainnya, kunjungi kami di googlenews

Perjalanan Karier

Guo memulai perjalanan kariernya dengan bergabung di platform tanya jawab online Quora, tempat ia bertemu dengan Alexandr Wang, yang kemudian menjadi mitra bisnisnya di Scale AI pada tahun 2016 saat usianya 21 tahun. Ia juga pernah bekerja di Snapchat sebagai desainer produk dan menjadi desainer wanita pertama di perusahaan tersebut. Pada tahun 2016, Guo dan Wang mendirikan Scale AI, yang menyediakan layanan pelabelan data berkualitas tinggi untuk perusahaan-perusahaan besar seperti OpenAI dan Alphabet. Perusahaan tersebut sukses dan keduanya masuk daftar 30 Under 30 versi Forbes pada 2018. Namun, Guo akhirnya meninggalkan Scale AI dan mendirikan perusahaan baru.

Kunci Kesuksesan

Guo mengungkapkan bahwa disiplin adalah kunci kesuksesannya. Ia belajar menjadi disiplin dengan bangun pagi-pagi sekali dan menyeimbangkan kesenangan dengan pekerjaan. Guo juga memiliki passion dalam teknologi dan inovasi, yang membawanya ke dunia AI dan menciptakan Scale AI.

Baca Juga: Kiamat Pekerjaan: Pekerjaan yang Akan Diambil Alih oleh AI

Scale AI mengalami pertumbuhan yang luar biasa, dengan valuasi yang meningkat hingga 80% sejak Mei 2024. Perusahaan ini telah digunakan untuk menganalisis citra satelit di Ukraina dan membantu melatih ChatGPT. Meskipun Guo telah meninggalkan Scale AI karena perbedaan visi dengan Wang, ia masih memegang sekitar 5% saham perusahaan, yang bernilai hampir USD 1,2 miliar.

Reaksi atas Kesuksesan

Guo mengaku tidak terlalu memikirkan statusnya sebagai miliarder termuda, tetapi ia sangat tersanjung. Ia lebih fokus pada dampak yang dibuat dengan mengubah kreator menjadi pengusaha dan menciptakan produk terbaik di kelasnya.

Gaya Hidup Sederhana Dan Eksentrik

Meski telah menjadi miliarder, Guo dikenal memiliki gaya hidup sederhana. Ia lebih suka berhemat dan tidak terlalu peduli dengan penampilan mewah. Guo bahkan mengaku masih menggunakan barang-barang murah dan bekas, serta memesan makanan melalui layanan Uber Eats.

Ebook Cuan dari rumah, Jualan produk hasil milyaran

Lucy Guo (30) dikenal sebagai sosok pekerja keras yang eksentrik. Ia kerap datang ke kantor dengan skateboard listrik atau diantar asistennya. Gaya hidupnya yang unik ini menunjukkan bahwa ia tidak takut untuk menjadi dirinya sendiri dan tidak terikat oleh norma-norma konvensional.

Artikulli paraprakGeneral Sale Tiket Konser BLACKPINK WORLD TOUR “DEADLINE” IN JAKARTA Dibuka Mulai Kemarin Kamis 12 Juni 2025!
Artikulli tjetërKecelakaan Pesawat Air India: 241 Jiwa Melayang dalam Tragedi Penerbangan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini