Ahmad Dhani, yang dikenal sebagai musisi ternama dan kini menjabat sebagai Anggota DPR RI, kembali menjadi sorotan publik setelah mengeluarkan komentar yang dianggap misoginis terkait proses naturalisasi pemain sepak bola. Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk aktivis perempuan dan penggemar sepak bola di Indonesia.
Tertarik baca berita lainnya, kunjungi kami di googlenews
Dalam sebuah wawancara, Ahmad Dhani menyampaikan pandangannya mengenai kebijakan naturalisasi pemain sepak bola yang dinilai tidak adil. Namun, dalam penjelasannya, ia menggunakan ungkapan yang dianggap merendahkan perempuan, yang membuat banyak pihak merasa tersinggung. Komentar tersebut dianggap tidak hanya menyinggung, tetapi juga memperkuat stereotip negatif terhadap perempuan dalam konteks olahraga.
Komnas Perempuan dan sejumlah organisasi masyarakat sipil segera merespons pernyataan Ahmad Dhani dengan kecaman. Mereka menilai bahwa sebagai seorang publik figur dan anggota legislatif, Ahmad Dhani seharusnya lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapatnya. “Pernyataan yang merendahkan perempuan tidak dapat diterima, terutama dari seseorang yang memiliki pengaruh besar di masyarakat,” ungkap perwakilan Komnas Perempuan dalam sebuah konferensi pers.
Reaksi masyarakat pun beragam. Banyak netizen yang menyuarakan ketidakpuasan mereka di media sosial, menyerukan agar Ahmad Dhani meminta maaf dan lebih memahami isu-isu gender. Beberapa penggemar sepak bola juga menilai bahwa komentar tersebut tidak relevan dengan substansi diskusi mengenai naturalisasi pemain, dan lebih kepada pandangan pribadi yang tidak konstruktif.
Baca Juga : Konsep tanggung renteng dan Gotong Royong dicetuskan oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi
Ahmad Dhani, yang sebelumnya dikenal dengan lagu-lagu hitsnya, kini harus menghadapi konsekuensi dari pernyataannya. Beberapa pihak meminta agar ia lebih fokus pada tugasnya sebagai anggota DPR RI dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, terutama dalam hal kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dan pengembangan olahraga di Indonesia.