SEDAP DIPANDANG: Jalan Dr Soetomo tampak asri dengan adanya taman di tengah-tengah jalan. (FAJAR/RADAR SURABAYA)

Warta21.com – Jalan Dr. Soetomo atau Coen Boulevard memang di sisi sebelah timur ada fasilitas umum seperti sekolah, gereja. Namun yang di sisi barat relatif pemukiman elit untuk masyarakat Eropa (high class).

Founder Surabaya Heritage Society, Freddy H Istanto mengatakan, jadi orang-orang kaya yang tinggal di daerah Dr Soetomo dan Darmo, khususnya orang Eropa. Karena daerah-daerah elit di zaman itu. “Nah untuk arsitekturnya disesuaikan dengan kolonial tropis Indonesia. Jadi kolonial yang disesuaikan dengan kondisi tropis,” kata Freddy kepada Radar Surabaya.

Menurut Freddy, memang jalan-jalan gaya boulevard itu ada taman di tengah jalan. Karena menunjukkan daerah elit, seperti di Darmo, Reiniersz Boulevard (Jalan Diponegoro) dan Coen Boulevard. Karena jalannya lebar dan terus di tengah-tengah ada tamannya. Kalau jalannya tidak terlalu lebar tidak ada tamannya di tengah jalannya. “Dari situ kelihatan kelas satu jalannya besar dan beda dengan satu jalan dan di tengah-tengahnya tidak ada apa-apanya,” ucapnya.

Dengan adanya taman di tengah jalan membuat suasana lingkungannya tampak beda. Taman di tengah jalan tidak hanya untuk keasrian lingkungan, tapi juga lebih meningkatkan kualitas ruang sehingga wilayah itu menjadi elit. “Untuk arsitek taman di tengah jalan itu tata kota yang mendesainnya,” jelasnya.

Pengembangan jalan tersebut dilakukan sekitar tahun 1900-an. Saat Belanda itu mulai meningkatkan ekonomi kota dan pengembangan wilayah. Kemudian melihat daerah jajahannya itu maju, di tahun 1900-an Belanda tidak hanya mengeruk kekayaan alam saja, tapi mulai membangun sarana dan prasarana, meningkatkan pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.

Sumber : radarsurabaya

Artikulli paraprakSosok Wakil Wali Kota Armuji yang Bersitegang dengan Kabagops Polrestabes Surabaya
Artikulli tjetërPatung Airlangga

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini