Foto: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (REUTERS/EVELYN HOCKSTEIN)

Warta21.com – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sepertinya akan terus menggempur Gaza. Dalam update terbaru, Rabu (25/10/2023) waktu setempat, ia mendeklarasikan lagi perang darat Israel di wilayah kantong Palestina itu, seraya mengatakan semuanya sedang dipersiapkan.

Ia tetap bersikeras di tengah “teriakan” sekutu yang meminta Israel menahan diri. Apalagi, ini bisa memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah memburuk.

Dalam siaran televisi nasional, Netanyahu menyampaikan pidato kepada warga Israel. “Kita sedang mengkampanyekan keberadaan kita,” ujarnya, dikutip AFP.

Mengutip The Guardian, Netanyahu mengatakan Israel bersiap untuk invasi darat ke Gaza dan membuat Hamas “hancur”. Kabinet perang, katanya, bekerja sepanjang waktu hingga mencapai kemenangan.

Netanyahu pun mengatakan dia tidak akan memberikan rincian apa pun tentang invasi darat untuk “mengamankan nyawa para tentara”. Namun, dia mengatakan waktu operasi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan ditentukan “dengan suara bulat” oleh kabinet perang Israel.

Israel menggempur Gaza, setelah serangan Hamas 7 Oktober. Serangan itu diklaim membuat 1.400 orang tewas dan menyandera 200 orang.

Dalam pernyataannya Hamas mengatakan melakukan serangan sebagai balasan penyerbuan Israel ke Masjidil Aqsa awal tahun. Ini juga balasan atas pendudukan Israel yang makin para di wilayah itu.

Israel kemudian mengumumkan perang dengan serangan udara ke Gaza, wilayas Palestina yang dikuasai Hamas. Hingga saat ini total sudah 6.500 warga sipil tewas, di mana 2.000 lebih merupakan anak-anak.

Standar Ganda

Sementara itu tudingan “standar ganda” ke Barat terus digaungkan sejumlah tokoh dunia. Salah satunya dari Ratu Yordania, Ratu Rania.

Ini terungkap dalam wawancara dengan CNN International. Ia mempertanyakan bagaimana Amerika Serikat (AS) dan sebagian Negara Barat menyikapi serangan Israel ke Palestina.

“Dalam beberapa minggu terakhir kita telah melihat standar ganda yang mencolok di dunia ketika tanggal 7 Oktober terjadi, dunia segera dan dengan tegas mendukung Israel, dan mencoba membela diri dan mengutuk serangan yang terjadi, apa yang kita lihat,” ujarnya.

“Tahukah Anda, negara-negara mulai hanya menyatakan keprihatinan atau mengakui adanya korban jiwa, namun selalu dengan kata pengantar pernyataan dukungan terhadap Israel. Apakah kita diberitahu bahwa membunuh satu keluarga dan seluruh keluarga dengan todongan senjata adalah tindakan yang salah, namun tidak masalah jika merudal mereka sampai mati?” tegasnya.

Sumber : cnbcindonesia.com

Baca Juga : Hati-Hati, Kecelakaan Akibat Pelanggaran Lalu Lintas Ini Tak Dikaver Jasa Raharja

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakHati-Hati, Kecelakaan Akibat Pelanggaran Lalu Lintas Ini Tak Dikaver Jasa Raharja
Artikulli tjetërMentan Amran Minta KPK Berkantor di Kementan, untuk Apa?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini