Surabaya, Warta21.com – Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat univ Wijaya putra ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran untuk memiliki inisiatif, kreatif, dan inovasi dalam mengelola usaha, guna mewujudkan ekonomi yang kuat berprestasi, mandiri dan sukses, Melalui berwirausaha di bidang ekonomi kreatif dapat menghasilkan dan meningkatka kesejahteraan keluarga, khususnya Tyas Kitchen yang berlokasi di Jl. Simo Hilir X blok 5 H No. 7 Kelurahan Simomulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal Kota Surabaya.

Tertarik baca berita lainya, kunjungi kami di googlenews

Melalui pemahaman kiat berwirausaha, strategi pemasaran, manajemen produksi, maupun aspek keuangan terhadap kegiatan usaha ini. Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) ini dengan tema bidang managing innovation and creative industry. Mitra tersebut mempunyai beberapa prioritas permasalahan yaitu,

Bidang Produksi:

  1. Inkonsisten produksi,
  2. Belum ada diversifikasi produk,
  3. Belum ada pembrandingan,

Bidang Pemasaran:

  1. Segmen pasar yang terbatas pada pemesanan
  2. Belum adanya promosi,

Bidang Manajemen:

  1. Mitra masih minim pengetahuan tentang modal kerja dan perhitungan laba rugi,
  2. Tenaga kerja yang keluar masuk.

Indonesia memiliki keanekaragaman kuliner dan kekayaan rempah- rempah, hal ini tidak jauh dari latar belakang Indonesia yang memiliki beragam etnis, budaya, adat istiadat, dan agama sehingga keaneka ragaman tersebut menciptakan berbagai sajian dan cita rasa makanan yang beragam serta sajian dengan cita rasa yang khas. (1). Masakan Indonesia terkenal dengan cita rasa yang kaya akan bumbu dan rempah, (2). Selain bumbu,sambal juga merupakan suatu kondimen yang selalu hadir didalam kuliner Indonesia.

baca juga : Puput Novel Mengidap Kanker Payudara Sebelum Meninggal

Kehadiran sambal dalam hidangan Indonesia bukan hanya sebagai penambah rasa, tetapi juga sebagai bagian dari identitas kuliner yang kaya dan bervariasi di Indonesia (2). Teknologi yang semakin berkembang mendorong munculnya fenomena perubahan gaya hidup yang lebih modern dan praktis. Kegiatan memasakpun saat ini juga tidak luput dari adanya perkembangan dengan munculnya banyak industri yang menciptakan bumbu dan sambal instan (siap saji) (3). Bumbu instan biasanya telah diracik dan diberikan perasa, dikemas dalam kemasan (jar, botol, plastik kedap udara) dimana bumbu ini dalam penyajiannya tinggal ditambahkan ketika proses pemasakan. Sedangkan sambal, prosesnya tidak jauh berbeda dimana sambal yang telah jadi akan melalui tahap pengawetan dan dikemas secara steril agar tidak mudah basi (4). Bumbu memang merupakan salah satu elemen kunci dalam masakan Indonesia yang membuatnya begitu istimewa dan lezat.

baca juga : Wortel Bisa Jadi Salah Satu Cemilan Sehat, Inilah Manfaatnya

Bumbu dasar, yang merupakan campuran rempah-rempah yang digunakan sebagai dasar dalam banyak masakan, adalah inti dari keanekaragaman cita rasa yang ada dalam masakan Indonesia (1). Dengan menggunakan bumbu dasar sebagai fondasi, kita dapat menciptakan berbagai macam hidangan dengan rasa yang berbeda-beda, tetapi tetap mempertahankan esensi dari masakan tersebut. Kekayaan rempah-rempah Indonesia seperti kemiri, ketumbar, kunyit, jahe, serai, dan lain-lain, memberikan dimensi rasa yang unik dan khas pada masakan Indonesia.

Bumbu memang merupakan salah satu elemen kunci dalam masakan Indonesia yang membuatnya begitu istimewa dan lezat. Bumbu dasar, yang merupakan campuran rempah-rempah yang digunakan sebagai dasar dalam banyak masakan, adalah inti dari keanekaragaman cita rasa yang ada dalam masakan Indonesia (1). Dengan menggunakan bumbu dasar sebagai fondasi, kita dapat menciptakan berbagai macam hidangan dengan rasa yang berbeda-beda, tetapi tetap mempertahankan esensi dari masakan tersebut. Kekayaan rempah-rempah Indonesia seperti kemiri, ketumbar, kunyit, jahe, serai, dan lain-lain, memberikan dimensi rasa yang unik dan khas pada masakan Indonesia.

Selain itu, bumbu juga memainkan peran penting dalam menciptakan harmoni antara berbagai rasa seperti manis, asam, pedas, dan gurih dalam satu hidangan. Itulah mengapa masakan Indonesia begitu disukai oleh banyak orang, karena setiap suapan menyajikan sensasi yang memikat lidah dan mengundang selera. Tyas Kitchen merupakan mitra pengabdian kami yang melihat peluang akan banyaknya minat bumbu dan sambal instan, sehingga Tyas Kitchen Perkembangan ini membuat proses memasak lebih cepat dan mudah tanpa kehilangan cita rasa yang autentik.

Gambar 1 Profil Mitra Tyas Kitchen dengan olahan bumbu instan

Akan tetapi berbagai kendala menghambat pertumbuhan Tyas Kitchen seperti pembuatan produk hanya sebatas pemesanan saja dan tidak rutin, termasuk kurangnya strategi pemasaran yang efektif, capaian penjualan yang belum sesuai target, bahan baku dengan kualitas yang tidak konsisten, kurangnya pelatihan tenaga kerja, penggunaan metode produksi tradisional yang terbatas, teknologi produksi yang belum termodernisasi, keterbatasan modal, penanganan administrasi keuangan yang masih bersifat informal (mengandalkan sistem kekeluargaan), biaya produksi yang tinggi berdampak pada harga jual yang mahal, inovasi produk yang terbatas, serta kurangnya jejaring distribusi dan promosi yang kuat.

Oleh sebab itu, perlu adanya keunggulan bersaing agar mampu meraih kesuksesan dalam kompetisi bisnis. Keunggulan tersebut dapat dicapai melalui karakteristik unik misalnya terdapat varian sambal baru yang menarik kemudian pemanfaatan sumber daya yang memungkinkan UMKM mencapai kinerja lebih unggul daripada pesaing di dalam industri atau pasar yang sama. Upaya ini memiliki tujuan untuk mengatasi persaingan dengan efektif dan menarik perhatian pelanggan baru di tengah lingkungan yang penuh dengan kompetisi.

Gambar 2 Produk sambal dan bumbu instan

Hasil Kegiatan PPM Bumbu dan Sambal botol Tyas’Kitchen :

  1. Adanya peningkatan penjualan dengan besarnya rata-rata 20% perminggu, yang dulunya produksiperminggu hanya 25 botol sudah meningkat menjadi 30 botol per minggu.
  2. Produksi masih belum bisa dilakukan setiap hari karena keterbatasan tenaga kerja saat ini mengingat mitra adalah ibu rumah tangga biasa sehingga perlu motivasi dari Tim Pengabdi untuk menumbuhkan jiwa wirausaha mitra sehingga mau untuk produksi setiap hari.
  3. Peningkatan promosi melalui media Media sosial yang dipakai adalah google business dan Instagram masih mengalami kenaikan sebesar 10 %, dan belum mempunyai banyak follower yang signifikan karena mitra masih belum mampu untuk menggunakan media Instagram dalam berpromosi, Mitra masih lebih menggunakan promosi tradisional yaitu “gethok tular atau words of mouth”.
  4. Saat ini mitra juga telah mampu untuk membuat jurnal dan laporan keuangan sederhana mengenai biaya bahan baku dan penjualan. Sebelumnya mitra tidak bisa menghitung dan mengelola modal usahanya disebabkan mitra menjual produknya kareba sebatas hobi sehingga seringkali biaya tenaga kerja tidak diperhitungkan dalam biaya.
  5. Mitra sudah mulai melakukan penjualan di bazar-bazar terutama di bulan Agustus yang mana banyak digelar bazar-bazar makanan dalam rangka peringatan hari kemerdekaan RI yang ke 79.
  6. Mitra sudah didaftarkan untuk memperoleh sertifikasi halal.
Tim Pengabdi membantu mitra untuk menjualkan produk bumbu dan sambal botol Tyas’Kitchen di Koperasi Universitas Wijaya Putra
Tim Pengabdi memberikan pendampingan pembuatan Laporan Keuangan Sederhana
Tim Pengabdi melakukan pendampingan mitra dalam pengelolaan produksi bumbu dan sambal botol Tyas’Kitchen agar lebih baik.

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakPuput Novel Mengidap Kanker Payudara Sebelum Meninggal
Artikulli tjetërGus Ipul Jadi Mensos Gantikan Risma Secara Resmi Setelah Dilantik Presiden Jokowi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini