Pada Rabu malam, TPNPB-OPM merilis video penyanderaan pilot Susi Air Kapten Philip Marten. Dalam video mereka menyebut tidak akan melepaskan sandera kecuali NKRI mengakui kemerdekaan Papua, dan akan membawa Philip bersembunyi di 32 distrik di Nduga. TPNPB-OPM

Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) Sebby Sambom kembali mengirimkan pesan video dari pilot Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens pada Rabu, 26 April 2023.

Dalam video berdurasi 1 menit 38 detik itu, Philips duduk mengenakan kaos dan celana pendek diapit dua anggota OPM yang duduk. Philips dalam video itu mengatakan video dibuat pada Senin siang, 24 April 2023, atau tiga bulan setelah ia ditangkap di Paro.

Dalam pesan yang disampaikan dalam Bahasa Indonesia dan Inggris, Philips mengatakan dia dalam kondisi sehat. Di video itu Philips mengatakan Indonesia menjatuhkan bom di daerah tersebut pekan lalu. Ia pun meminta agar Indonesia tidak menjatuhkan bom di daerah itu.

“Indonesia lepas bom di daerah sini. Jadi tidak usah lepas bom, itu bahaya untuk saya dan orang di sini,” kata Philips.

Sementara itu, dalam pesan tertulis terpisah, Sebby Sambom mengatakan kondisi Philips dalam keadaan baik. Namun ia mengaku Philips khawatir dengan pengeboman yang dilakukan Indonesia di Nduga.

“Hal itu membahayakan dia dan juga semua orang yang berada di wilayah Nddugama, Papua,” kata Sambom.

Sambom mengatakan video ini ditujukkan khusus untuk Pemerintah Selandia Baru dan keluarga Philips di Selandia Baru. Namun karena Indonesia melakukan pengeboman, ia mengumumkan pesan video ini ke media.

“Kami tegaskan bahwa pembebasan pilot harus melalui negosiasi, tidak melalui operasi militer,” kata jubir OPM tersebut.

Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Julius Widjojono sebelumnya mengatakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) alias Kelompok Separatis Teroris semakin terjepit dan panik setelah serangan 15 April lalu.

Menurut Julius, KST tidak lagi mampu melakukan serangan balik ketika tim gabungan mengevakuasi 36 prajurit Batalyon Infanteri Raider 321/Galuh Taruna yang disergap di Mugi-Mam Nduga, Sabtu, 15 April 2023. Ia meyakini korban jiwa di pihak OPM banyak, namun mereka enggan membeberkannya.

Sumber : tempo.co

Baca Juga : Pria Paruh Baya di Gubeng Surabaya Meninggal Dalam Tangki Air

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakPria Paruh Baya di Gubeng Surabaya Meninggal Dalam Tangki Air
Artikulli tjetërAkan Mendarat di Bulan, Pesawat Antariksa Jepang Hilang Kontak

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini