Foto: Kombinasi foto menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (AFP via Getty Images)

Warta21.com – Pemerintahan Amerika Serikat mengutuk langkah klaim Pemerintahan Rusia yang menyatakan telah menempatkan hulu ledak nuklir taktis pertamanya ke wilayah Belarus. Negara itu merupakan sekutu terdekat Rusia.

Penempatan hulu ledak nuklir ini langsung disampaikan Presiden Vladimir Putin. Ia mengatakan, hulu ledak nuklir itu diletakkan di Belarus karena lebih dekat ke medan perang perang di Ukraina dan lebih dekat ke anggota NATO.

Saat berbicara dalam forum ekonomi tahunan Rusia di St. Petersburg, Putin mengatakan lebih banyak hulu ledak yang akan dikirimkan pada akhir tahun, menurut kantor berita negara Rusia Tass yang dilansir The New York Times.

Gedung Putih segera mengutuk komentar Putin pada Jumat. Namun, mereka juga mengungkapkan bahwa kalangan pejabat di sana melihat tidak perlu bagi Amerika Serikat untuk menyesuaikan posisi nuklirnya saat ini untuk merespons pernyataan Putin itu.

“Retorika nuklir semacam ini sangat tidak bertanggung jawab,” kata Olivia Dalton, wakil sekretaris pers Gedung Putih, kepada wartawan di atas Air Force One. “Tidak ada ruang untuk itu.”

Dalam pernyataan terpisah pada Jumat, Menteri Luar Negeri Antony J. Blinken mengatakan pemerintahan Biden dengan hati-hati memantau situasi di tempat konflik itu, tetapi belum menemukan alasan untuk khawatir.

“Kami tidak melihat adanya indikasi bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir,” kata Blinken pada konferensi pers dengan menteri luar negeri Singapura di Departemen Luar Negeri.

Putin dan presiden Belarusia, Aleksandr G. Lukashenko, pada Rabu mengklaim telah menerima “bom tiga kali lebih kuat dari Hiroshima dan Nagasaki”. Keduanya telah secara terbuka membahas relokasi senjata nuklir taktis Rusia selama berbulan-bulan.

“Ini hanyalah contoh lain dari Lukashenko yang membuat pilihan provokatif yang tidak bertanggung jawab untuk menyerahkan kendali atas kedaulatan Belarus yang bertentangan dengan keinginan rakyat Belarusia,” tambah Blinken.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan pada Kamis, setelah pernyataan Lukashenko, bahwa meskipun aliansi Barat tidak melihat perubahan dalam postur nuklir Rusia, pesan yang keluar dari Moskow dan Minsk adalah “sembrono dan berbahaya.”

Putin memperjelas pada Jumat itu bahwa Rusia melihat tidak perlu menggunakan senjata nuklir saat ini, meskipun dia mengulangi doktrin bahwa Rusia akan menggunakan segala cara yang diperlukan untuk mempertahankan diri jika berada di bawah ancaman eksistensial.

Sumber : cnbcindonesia.com

Baca Juga : Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Kembalikan Nama SD Negeri, Tempat Dulu Ayah Bung Karno Pernah Mengajar

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakThe Fed Tahan Suku Bunga, Rupiah Malah Babak Belur
Artikulli tjetërPemerintah Jepang Resmi Naikkan Batas Usia Legal Berhubungan Seks dari 13 Tahun Menjadi 16 Tahun

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini