Warta21.com – Ukraina kini tengah was-was. Pasalnya, kota Bakhmut yang berada di Ukraina Timur kemungkinan besar jatuh ke tangan Rusia.
Peringatan ini disampaikan NATO. Pernyataan ini disampaikan setelah berbulan-bulan terjadi pertempuran sengit di kota Bakhmut.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (9/3/2023), kepala Wagner dan sekutu Kremlin, Yevgeny Prigozhin mengatakan di media sosial pada Rabu (8/3) bahwa pasukannya “telah merebut seluruh bagian timur Bakhmut”, sebuah kota tambang garam dengan populasi 80.000 jiwa sebelum perang.
Pertempuran sengit di sekitar Bakhmut telah menjadi yang terpanjang dan paling berdarah dalam invasi Rusia ke Ukraina selama lebih dari setahun, yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Ukraina dan membuat jutaan orang mengungsi.
“Apa yang kita lihat adalah bahwa Rusia mengerahkan lebih banyak tentara, lebih banyak pasukan dan apa yang kurang dalam kualitas mereka coba perbaiki secara kuantitas,” kata Stoltenberg kepada wartawan di Stockholm di sela-sela pertemuan para menteri pertahanan Uni Eropa.
“Kita tidak dapat mengesampingkan bahwa Bakhmut pada akhirnya akan jatuh dalam beberapa hari mendatang,” ujar kepala aliansi militer pimpinan Amerika Serikat tersebut, seraya menambahkan bahwa “ini tidak serta merta mencerminkan titik balik perang”.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengingatkan dalam sebuah wawancara dengan CNN, tentang apa yang bisa terjadi jika Bakhmut jatuh ke tangan pasukan Rusia.
“Kami memahami bahwa setelah Bakhmut, (pasukan Rusia) dapat melangkah lebih jauh dan menyerang kota-kota terdekat di wilayah Donetsk,” ujar Zelensky.
“Mereka bisa pergi ke Kramatorsk, mereka bisa pergi ke Sloviansk, itu akan menjadi jalan terbuka bagi Rusia setelah Bakhmut ke kota-kota lain di Ukraina, ke arah Donetsk,” kata Zelensky dalam wawancara yang disiarkan Rabu (8/3).
Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan kepada para pejabat militer selama pertemuan yang disiarkan televisi pada hari Selasa (7/3) lalu bahwa mengambil alih kota tersebut akan memungkinkan “operasi ofensif lebih lanjut” di timur Ukraina.
81 Rudal Ditembakan Rusia ke Ukraina
Pertempuran terus berlangsung di Ukraina. Rusia menembakkan rudal, sementara Ukraina mengkalim telah menembak jatuh hampir setengah rudal Rusia.
Rentetan serangan rudal Rusia tersebut menghantam wilayah Lviv yang relatif damai di Ukraina barat, dan menyebabkan kota kedua Ukraina, Kharkiv tanpa listrik, air atau pemanas.
“Musuh menembakkan 81 rudal dalam upaya mengintimidasi warga Ukraina lagi, kembali ke taktik mereka yang menyedihkan,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Selama berbulan-bulan Rusia telah menggempur fasilitas-fasilitas utama di Ukraina dengan rudal dan drone — mengganggu pasokan air, pemanas, dan listrik bagi jutaan orang.
Walikota Kyiv, Vitali Klitschko mengatakan dua orang terluka dan 15 persen rumah tangga tanpa listrik dan 40 persen tanpa pemanas akibat serangan rudal di dua wilayah di ibu kota Ukraina tersebut.
Gubernur wilayah Lviv, mengatakan bahwa mayat lima orang telah ditemukan di puing-puing setelah rudal menghantam rumah mereka. Sementara gubernur wilayah Dnipropetrovsk mengatakan bahwa seorang pria berusia 34 tahun telah tewas.
Operator energi nuklir Ukraina mengatakan serangan rudal itu juga memutus pasokan listrik ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang dikendalikan oleh pasukan Rusia dan merupakan yang terbesar di Eropa. Untuk keenam kalinya sejak diambil alih, fasilitas tersebut sekarang beroperasi dengan generator diesel.
Serangan juga dilaporkan terjadi pada pembangkit energi di beberapa bagian lain Ukraina, termasuk Kharkiv di timur laut dan wilayah Odesa di barat daya.
Di wilayah Kharkiv, yang terletak di perbatasan dengan Rusia, Gubernur Oleg Synegubov mengatakan telah terjadi 15 serangan yang menargetkan fasilitas infrastruktur penting.
Di kota utama Kharkiv di kawasan itu, walikota Igor Terekhov mengatakan kota itu sepenuhnya tanpa listrik, air, dan pemanas pada Kamis pagi waktu setempat dan menggunakan generator akibat serangan rudal Rusia.
sumber : detik.com
Baca Juga : DPRD Surabaya Tampung Keluhan Warga soal Polemik Aset Tanah & Bangunan