Warta21.com- Ketua Komisi D DPRD Surabaya dari Fraksi PDIP, Khusnul Khotimah, menerima keluhan dari sejumlah kepala sekolah SMP swasta di Kota Pahlawan. Keluhan itu seputar bantuan operasional pendidikan daerah (bopda) trimester ketiga yang hingga saat ini belum juga cair.
Bopda SMP Swasta Tak Kunjung Cair
“Kepala sekolah mengeluh kepada kami, karena Bopda SMP swasta tak kunjung cair. Padahal, pihak sekolah telah mengirim laporan pertanggungjawaban (LPj) bopda trimester kedua, ke Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya,” kata Khusnul di DPRD Surabaya, Selasa (23/8/2022).
Dengan tak kunjung cairnya Bopda ini, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini menilai bisa mengganggu operasional dan kebutuhan sekolah. Salah satunya adalah pembelian seragam sekolah bagi siswa dari golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Mendorong Dispendik Surabaya untuk melakukan Pemetaan dan Pengecekan Kembali
Khusnul mendorong Dispendik Surabaya untuk melakukan pemetaan dan pengecekan kembali sekolah-sekolah swasta yang sudah mengirim LPJ. Jika sekolah terbukti sudah mengirim LPj dan dicek sudah sesuai ketentuan, maka Bopda bisa dicairkan.
Sedangkan jika ada sekolah yang belum mengirim LPJ, bisa diingatkan agar segera membuat laporan. Dengan begitu ada perlakuan berbeda antara sekolah yang sudah setor LPJ dan yang belum.
“Jadi tidak dipukul rata. Hanya karena beberapa sekolah yang belum mengirimkan laporan Bopda trimester kedua, seluruh sekolah swasta tidak dapat menerima Bopda. Kasihan sekolah yang sudah duluan mengirim LPJ,” ungkapnya.
Fungsi dan Kegunaan Dana Bopda Bagi Sekolah Swasta
Khusnul berharap masalah ini mendapat perhatian Dispendik Surabaya. Sebab fungsi dan kegunaan dana bopda sangat penting bagi sekolah swasta.
“Besaran Bopda di Surabaya sebesar Rp87.500 per siswa per bulan. Jika ditambah dengan BOS, nilainya mencapai Rp167.333 per siswa per bulan,” katanya.
Khusnul menyebut selama ini banyak sekolah swasta yang bergantung pada Bopda dan BOS untuk menunjang pendidikan. Bopda digunakan untuk mendukung operasional sekolah, meningkatkan kualitas belajar-mengajar dan biaya pendidikan siswa tidak mampu.
“Sekali lagi saya mendorong Dispendik Surabaya untuk segera menyelesaikan masalah ini. Jika tidak disegerakan, maka sesuai timeline yang kita sepakati terkait seragam akan tidak terlaksana. Karena anggaran bopda yang tak kunjung cair,” pungkas Ning Kaka sapaan lekatnya.
Baca Juga: Mobile Legends di Amerika Buruk? Ini Ucap Trio BTK!
sumber: beritajatim.com, dan beberapa sumber.