Surabaya, Warta21.com – Memanaskan mobil sebelum digunakan untuk bepergian merupakan langkah penting. Namun, kadang ditemui pemilik mobil malas memanaskan mobilnya dahulu sebelum digunakan karena alasan tertentu.
Padahal, ritual memanaskan mesin penting untuk dilakukan demi menjaga kondisi mesin dan performa mobil.
Tidak mengikuti prosedur pemanasan mesin bisa berakibat buruk pada mobil, dari meningkatnya konsumsi bahan bakar hingga kerusakan komponen mesin yang tentunya akan merugikan pemilik mobil.
Sodikin, pemilik bengkel Sejahtera di Palmerah, Jakarta Barat, menyoroti pentingnya memanaskan mesin mobil sebelum digunakan untuk berkendara.
Baca juga: Pemerintah Modifikasi Cuaca 24 Jam di IKN Pakai 4 Pesawat
Kalau mesin enggak dipanaskan dulu, oli belum naik ke seluruh bagian mesin, sehingga gesekan antar komponen bisa bikin mesin cepat rusak,” kata Sodikin kepada Kompas.com, Minggu (4/8/2024).
Sodikin juga menjelaskan bahwa mesin yang tidak dipanaskan dengan benar akan bekerja lebih keras di awal perjalanan, yang dapat menyebabkan pembakaran bahan bakar yang tidak efisien.
“Kalau mesin masih dingin, pembakaran nggak sempurna, jadi boros bensin. Akhirnya, biaya operasional mobil jadi lebih tinggi,” ucap dia.
Ia juga menyebutkan bahwa kerusakan pada komponen seperti piston, ring piston, dan dinding silinder lebih mungkin terjadi jika mesin tidak dipanaskan dengan baik.
“Bayangkan saja kalau kita langsung lari tanpa pemanasan, badan kita bisa cedera. Mesin juga sama, perlu pemanasan biar semua komponen siap bekerja maksimal,” kata Sodikin.
Ia menyarankan agar para pengguna mobil memanaskan mesin setidaknya selama 1-3 menit sebelum berkendara, terutama di pagi hari atau setelah kendaraan lama tidak digunakan.
“Cuma beberapa menit aja, tapi dampaknya besar. Mesin lebih awet, performa mobil tetap terjaga, dan kita bisa hemat bahan bakar juga,” katanya.
Memanaskan mobil merupakan langkah sederhana, tapi berdampak signifikan untuk mobil. Selain menjaga kondisi mesin tetap prima, memanaskan mobil juga menghemat biaya perawatan jangka panjang.
Sumber : Kompas.com
